Corona di Sumsel
Update Corona Sumsel 13 Mei : Bertambah 43 Kasus Positif Covid-19 dan 9 Kasus Sembuh
Sempat melambat dalam dua hari, kasus positif Corona di Sumsel kembali melonjak pada hari ini 13 Mei 2020
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sempat melambat dalam dua hari, kasus positif Corona di Sumsel kembali melonjak.
Sampai dengan data Rabu (13/5/2020), terdapat penambahan 43 kasus positif Corona.
Dengan penambahan ini maka total kasus positif di Sumsel 322 kasus.
Sedangkan dari data yang diterima dari Kementerian Kesehatan RI, terdapat 9 kasus sembuh. Sehingga total kasus sembuh jadi 73 orang.
Saat ini dua kota di Sumsel yakni Palembang dan Prabumulih telah disetujui oleh Kemenkes untuk pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Walikota Palembang, Harnojoyo menegaskan kesiapan Pemkot Palembang untuk menjalankan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Palembang.
Terlebih kesiapan anggaran dan Jaring Pengamanan Sosial (JPS) telah matang dialokasikan
"Kita sudah anggarkan Rp 200 Miliar, kalau misalnya kurang akan kita tambah sekitar Rp 54 Miliar. Tapi untuk sementara kita fokuskan untuk penggunaan anggaran yang sudah ada dulu," jelasnya.
Begitupula soal JPS, Pemkot Palembang telah melakukan pendataan bagi masyarakat yang akan menerima bantuan sosial menghadapi situasi pandemi Covid-19 dan juga PSBB di Palembang.
"Penambahan data baru jumlahnya 33 ribu KK, dan yang sudah dibantu berjumlah 90 ribu KK," jelasnya.
Gubetnur Sumatera Selatan, Herman Deru mengatakan, Kota Palembang menjadi pusat Pemerintah dan perdagangan di Provinsi Sumatera Selatan.
Menurutnya pemerintah kota juga harus siap untuk menjadi petugas yang tegas terhadap protokol kesehatan namun tetap bisa fleksibel dan humanis.
"Mereka (masyarakat) bukan penjahat yang harus diperlakukan seperti pelaku pindana. Tetapi protokol kesehatan harus tetap dipatuhi.
Ia pun meminta agar Walikota bisa mempersiapkan draf Perwali dalam kurun waktu satu pekan terhitung mulai hari ini.
Baru kemudian dilakukan sosialisasi selama 3-4 hari. Barulah diterapkan pada masyarakat.
"Saya minta Walikota untuk duduk bersama sehingga perwali di implementasi tidak terjadi lagi banyak penolakan namun muatan penting protok kesehatan juga tetap harus ditegakkan."
"Seperti di Pasar Tradisional mereka pasti ada induk organisasi begitu juga UMKM pun sama. Melalui itu, kita optimalkan sosialisasi sebelum penerapan," tutupnya.