Anies Baswedan di ILC: Kita yang Ada di Lapangan Tahu Persis, Disentil 3 Menteri Jokowi soal Bansos
Anies menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sengaja memberikan bantuan sosial lebih awal agar tidak terjadi kelaparan.
Akibatnya, banyak bansos yang meleset atau diterima berlipat oleh peserta.
Menanggapi hal tersebut, Anies menyebutkan pihak penerima yang tidak melaporkan hal ini ke dinas terkait.
Awalnya, Anies menanggapi perbedaan data yang menjadi sorotan kritik pemerintah pusat saat ini.
"Sesungguhnya di lapangan, perlu saya sampaikan ada 1,6 persen orang atau keluarga yang tidak tepat. Itu dikembalikan," ungkap Anies Baswedan.
Ia menyebutkan sebagian besar penerima bansos yang sudah tepat sasaran tidak menjadi sorotan.
"Tapi 98,4 persen itu benar. Cuma yang benar itu enggak jadi berita, ya?" sindir Anies.
"Yang jadi berita yang 1,6 persen. Tapi 1,6 persen tidak dikoreksi," tambah dia.
"Jadi dari sisi itu sebetulnya tidak ada masalah," lanjut Anies.
Ia kemudian menuturkan alasan 1,6 persen penerima bansos yang salah sasaran.
Menurut Anies, selama ini banyak penerima bansos yang tidak mengaku bahwa mereka terdaftar."Banyak faktor. Satu, mereka selama ini rupanya menerima bantuan tapi selama ini tidak mau mengaku kalau mereka menerima bantuan," kata Anies.
"Karena apa? Karena transfer. Jadi sebetulnya mereka penerima bantuan," jelas dia.
Anies B menyebutkan penerima bansos ini tidak pernah melaporkan kesalahan data.
"Jadi ketika diberinya cash, enggak lapor ke kita bahwa salah. Atau mereka dulu mengusulkan dan diterima," papar Gubernur DKI Jakarta ini.
Ia menyinggung ada beberapa penerima bansos yang merupakan tokoh yang dikenal masyarakat.
"Itu ada, bahkan beberapa nama-nama yang cukup menonjol diterima di situ. Artinya selama ini anaknya menerima bansos dalam bentuk KJP," ungkapnya.