Corona di Prabumulih
2.000 Alat Rapid Test Hampir Habis, Pemkot Prabumulih Akan Beli Lagi 1.000
Pemkot Prabumulih memesan rapid test lantaran sesuai data pihaknya masih banyak warga bakal dilakukan pemeriksaan.
Penulis: Edison | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Setelah sebelumnya membeli 2.000 rapid test menggunakan dana APBD 2020, Pemerintah kota Prabumulih akan menambah pembelian 1000 alat pemeriksa cepat deteksi dini virus corona tersebut.
"Kita sebelumnya telah membeli 2000 rapid test, akan kita tambah 1000 pcs lagi. Saat inu sudah kita pesan," ungkap Walikota Prabumulih H Ridho Yahya didampingi Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Prabumulih, dr Happy Tedjo dan jajaran, kemarin.
Walikota yang juga merupakan Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 kota Prabumulih itu menuturkan, pihaknya kembali memesan rapid test lantaran sesuai data pihaknya masih banyak warga bakal dilakukan pemeriksaan.
"Kita maunya ada warga mengeluh atau merasa apakah tertular atau tidak akan diperiksa rapid tes, dan berdasarkan data kita juga masih banyak perlu diperiksa karena satu orang tidak bisa hanya satu kali pemeriksaan saja apalagi hasil pertama positif," katanya.
Selain itu Ridho menuturkan, penambahan rapid juga perlu dilakukan lantaran 2000 alat rapid test yang ada sudah hampir habis terpakai untuk melakukan proses Screening kepada seluruh kelompok masyarakat atau petugas medis yang beresiko tertular Covid-19.
"Dulu kita beli 2000 dan saat ini stok sudah mulai menipis, kita berharap dalam waktu dekat 1000 rapid test yang kita pesan akan tiba," bebernya seraya mengatakan warga yang mengeluh kira-kira ada kontak dengan pasien positif maupun ragu apakah terpapar atau tidak bisa menghubungi PSC 119 untuk dilakukan rapid test.
Lebih lanjut ayah dari dr Murwani Emasrissa Latifah ini mengaku alat rapid test dinilai cukup efektif dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Sebab, dengan dilakukannya rapid tes kepada seseorang warga yang beresiko tertular virus Corona akan cepat diketahui dan dapat segera ditindaklanjuti.
"Karena warga yang sudah dilakukan rapid test dan hasilnya positif akan langaung kita isolasi, meskipun akurasinya lemah. Karena positif di Rapid ini, belum tentu di Swab hasilnya positif tapi setidaknya kita sudah bertindak cepat melakukan isolasi," bebernya.
Ridho menambahkan, untuk warga yang hasil rapid test positif bisa isolasi di rumah sakit umum daerah dan bisa juga melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Jelasnya kalau hasil positif akan kita paksa isolasi baik dirumah maupun di RSUD, ini untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Kalau di rumah petugas medis akan memantau terus, kalau di rumah sakit kita sudah siapkan 9 ruang isolasi di ruangan VIP RSUD Prabumulih," katanya.