Terduga Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Gresik Belum Tertangkap, Titip Uang Damai Rp 1 Miliar
Persetubuhan terlarang itu pernah sekali berlangsung di kandang ayam, MD (16) sudah enam kali diperkosa oleh terduga pelaku SG (50) yang tak lain
TRIBUNSUMSEL.COM, GRESIK - Terduga pemerkosa siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Gresik masih berkeliaran.
Bahkan sang pemerkosa coba sogok Rp 1 miliar lewat perantara anggota dewan, sang siswi SMP kini telah hamil 7 bulan.
Persetubuhan terlarang itu pernah sekali berlangsung di kandang ayam, MD (16) sudah enam kali diperkosa oleh terduga pelaku SG (50) yang tak lain kerabatnya sendiri.
Mirisnya, sampai saat ini penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Reskrim Polres Gresik terkesan lambat menangani kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur ini.
Abdullah Syafi'i, kuasa hukum untuk korban MD, mengaku sampai bingung, sudah dua minggu terduga pelaku SG belum dipanggil penyidik.
"Hampir dua minggu ya," ucap Syafi'i kepada Surya.co.id, Sabtu (9/5/2020).
Kanit PPA Satreskrim Polres Gresik, Aipda Slamet Mujiono, belum dapat berbicara banyak kapan terduga pelaku SG akan dipanggil.
"Masih proses, periksa saksi-saksi," terang Slamet saat dikonfirmasi terpisah.
Ia baru mengetahui kehamilan putrinya pada Rabu (22/4/2020). Sejak hamil itu MD yang biasa periang malah jadi pemurung.
Sang ibu curiga melihat gelagat MD aneh karena kerap mengenakan pakaian dengan ukuran lebih besar dan jika tidur menggunakan sarung.
"Anak saya ngaku telah dihamili oleh SG. Hati saya terpukul, itu saudara sendiri kenapa tega melakukan itu ke anak saya yang masih kecil," kata IS suatu hari.
IS tambah murka ketika SG mengakui perbuatannya dan siap bertanggungjawab untuk menggugurkan kandungan MD.
"Saya tidak mau. Ini sudah dosa masak mau dosa lagi," ucap wanita berhijab ini.
MD bukannya enggan melaporkan kasus ini di awal, namun ia menahan dini karena SG kerap mengancam akan menghabisi nyawa ibunya.
"Kalau saya menolak, dia mengancam akan membunuh ibu saya," kata MD.
Uang Sogokan Naik Rp 1 Miliar
Terbaru, IS ibu MD jatuh sakit karena sakit darah tingginya kumat. Ia stres memikirkan pelaku hingga kini belum juga ditahan oleh polisi.
"Kasihan, ibu sampai sakit mikir terduga pelaku belum ditahan," ungkap C, kakak MD, Senin (11/5/2020).
Hingga saat ini SG masih bebas berkeliaran di desa. Pria paruh baya yang telah memiliki istri dan dua anak itu masih terlihat riwa-riwi.
C mengakui tak ada ancaman dari SG untuk keluarganya. "Tapi percobaan penyuapan agar keluarga mencabut laporan," terang dia.
Saat terduga pelaku dalam kasus ini belum jelas proses hukumnya, muncul usulan uang sogokan Rp 1 miliar untuk membungkam korban dan pelaku tidak diproses hukum.
Semula, uang sogokan tersebut berjumlah Rp 500 juta namun keluarga menolak. Usulan soal uang damai ini disampaikan oleh anggota Fraksi Nasdem, Nur Hudi.
C menjelaskan, rumah kontrakannya kedatangan Nur Hudi pada Jumat (1/5/2020) siang. Tamunya ini menawarkan uang Rp 1 miliar kepada IS, ibu korban.
"Pak Nur hudi ke rumah saya sendiri menemui ibu. Malah dinaikkan 1 Miliar kalau ibu mau langsung adik saya di ajak ke notaris katanya," ucap C.
"Itu uang pelaku katanya, tapi lewat pak Nur Hudi niatnya memberi solusi. Bilangnya begitu," C menambahkan.
Sebelumnya, Nur Hudi mengakui mengajak penyelesaian masalah SG dan MD secara kekeluargaan. Karena opsi ini dianggap solusi yang bijaksana.
Sebab, bayi yang dikandung oleh gadis tersebut merupakan anak SG.
"Itu inisiatif saya sendiri untuk memikirkan masa depan korban dan dan bayinya, karena kondisi ekonomi korban dan keluarga sangat memprihatinkan. Belum punya rumah dan tinggal di rumah kontrakan," beber dia.
"Itupun kalau korban setuju, kalau tidak ya tidak apa-apa, kita hanya sampaikan solusi. Masalah hukum pencabulan anak di bawah umur itu masuk hukum khusus walaupun ada kesepakatan damai antar keluarga ya tetap diproses."
"Mungkin sifatnya hanya meringankan hukuman tersangka, kami pun paham masalah hukum tersebut," ia menambahkan.
"Saya selaku wakil rakyat juga bertujuan yang sama membantu korban dari sisi sosial dan ekonomi, supaya nasib korban dan bayinya punya masa depan."
"Dengan publikasi seperti ini di harapkan kita bisa memberikan pendidikan hukum kepada masyarakat kita," papar Nur Hudi.
"Itu rencana tak mintakan tanahnya SG, kalau SG setuju dan korban setuju. Kalau tidak setuju keduanya ya biarkan saja."
"Kita hanya bantu carikan solusi saha untuk membantu ekonomi korban dan meringankan hukuman tersangka," ucap pria yang disapa Ki Ageng ini.
Pengacara korban angkat bicara
Pengacara korban, Abdullah Syafi'i, angkat bicara terkait rencana sogokan Rp 500 juta yang diucapkan anggota DPRD Fraksi Nasdem, Nur Hudi.
Syafi'i menyebut sudah memiliki bukti chat WhatsApp dan rekaman saat pihak pelaku mendatangi ibu korban dengan iming-iming uang ratusan juta.
Menurut Syafi'i, klarifikasi yang dilakukan Nur Hudi adalah inisiatif sendiri.
"Yang menjadi pertanyaan itu uang siapa? Usut punya usut uang tersebut adalah pembagian waris dari terduga pelaku. Dengan kata lain, klarifikasi anggota dewan adalah hal yang mengada-ngada dan berbohong," ucap Syafi'i.
"Bagaimana inisiatif sendiri tapi bukan uangnya dia. Kalau uangnya dia, bangunkan saja rumah," sambung dia.
Artikel ini disarikan dari berita Surya.co.id dengan judul Sogokan ke Siswi SMP Gresik Naik Rp 1 Miliar dan Pelaku Cabul Siswi SMP Hingga Hamil 7 Bulan Belum Dipanggil
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Anak Tetangga Hamil 7 Bulan, Terduga Pelaku Titip Uang Damai Rp 1 Miliar Lewat Anggota Dewan, https://jakarta.tribunnews.com/2020/05/11/anak-tetangga-hamil-7-bulan-terduga-pelaku-titip-uang-damai-rp-1-miliar-lewat-anggota-dewan?page=all.
Editor: Y Gustaman