Refly Harun: Kalau Saya Jadi Penguasa, Saya Biarkan Orang Mengkritik, Sindir Pemerintah dan Buzzer

"Tapi yang paling berbahaya adalah kritik kita dibungkam, baik melalui aparatur negara, agen-agen resmi maupun melalui perantara buzzer," ujar Refly H

YouTube Refly Harun
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun 

TRIBUNSUMSEL.COM - Memberikan sindiran kepada pemerintahan, termasuk kepada para buzzernya, pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun 

Untuk melindungi dari kritik yang diberikan oleh publik, Refly Harun menilai pemerintah saat ini sibuk menyiapkan buzzer. 

Kondisi seperti itu justru membahayakan sistem negara yang bersifat demokrasi, menurut Refly Harun.

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengaku menuai banyak hujatan seusai mengomentari soal konflik mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan., Minggu (10/5/2020).
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan sindiran kepada pemerintahan, termasuk kepada para buzzernya. (YouTube Refly Harun)

"Tapi yang paling berbahaya adalah kritik kita dibungkam, baik melalui aparatur negara, agen-agen resmi maupun melalui perantara buzzer," ujar Refly Harun.

"Jadi peran para buzzer dan fans klub," imbuhnya.

Bahkan kejadian yang berhubungan dengan buzzer pernah dirasakan sendiri oleh Refly Harun.

Menurut Refly Harun serangan dari buzzer tersebut terjadi setelah menuliskan cuitan di akun Twitter pribadinya.

Cuitan tersebut dinilai buzzer sebagai kritik kepada pemerintah.

Dalam cuitan dirinya hanya membenarkan bahwa tugas dari para intelek adalah mengkritik pemerintah.

Dan sebaliknya, jika mereka mengkritik orang yang memberikan kritik maka dia bukanlah intelektual melainkan hanyalah buzzer.

"Saya pernah nge-tweet baru-baru ini, padahal tweet-nya biasa aja 'Seorang intelektual itu adalah orang yang mengkritik pemerintah. Kalau dia mengkritik pengkritik pemerintah namanya buzzer atau fans klub'," ungkapnya.

"Wah rupanya diserang habis-habisan saya sama para buzzer dan fans klub," imbuhnya.

Lebih lanjut, Refly Harun mengaku kaget lantaran buzzer ternyata ada orang yang cerdas, yang seharusnya justru memberikan kritik kepada pemerintah.

Kritik dari buzzer tersebut tidak hanya membahas soal bunyi kritik yang ditulis, namun sampai mengulas sisi kehidupan pribadi Refly Harun.

"Dan celakanya buzzer dan fans klub itu bukan orang biasa, orang intelek juga," jelas Refly Harun.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved