Berita Prabumulih
Nasabah Bank Sampah di Prabumulih Ramai Cairkan Dana, Mengatasi Kesulitan Ekonomi Selama Pandemi
Pantauan Tribunsumsel.com, sejak beberapa minggu lalu hingga akhir pekan ini sejumlah nasabah mencairkan tabungan di kantor BSP.
Penulis: Edison | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Akibat wabah pandemi corona, banyak orang mengalami kesulitan ekonomi.
Termasuk para nasabah bank sampah Prabumulih (BSP) yang kebanyakan para pemulung maupun masyarakat umum.
Pantauan Tribunsumsel.com, sejak beberapa minggu lalu hingga akhir pekan ini sejumlah nasabah mencairkan tabungan di kantor BSP.
Dana yang biasanya dicairkan untuk membeli kebutuhan lebaran, namun akibat pandemi membuat para nasabah terpaksa menggunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
"Pencairan bank sampah dilakukan selama 1 minggu dan kita tutup pada 2 Mei lalu," ujar Direktur BSP Dady P SPdI melalui Manager Pemasaran Desti Fajarini ST kepada wartawan.
Desti mengatakan, sejak dibuka pencairan tabungan sampah, sudah banyak yang mencairkan.
"Dilakukan bergulir agar tidak bergerombol, karena harus menjaga jarak selama wabah pandemi corona ini," bebernya.
Sementara untuk pencairan nasabah unit hanya diberikan kepada perwakilan yakni hanya 10 unit per hari.
"Khusus pencairan yang nasabah Unit, itu sudah dikasih jadwal. Dengan perwakilan maksimal 2 orang," lajutnya.
Sementara Operator BSP,Dian Nopita menambahkan, meski sudah melakukan pencaiaran namun untuk nasabah yang hendak menabung masih tetap dilayani.
"Kita tidak hanya melayani yang pencairan saja namun juga yang menabung tetap dilayani," jelasnya.
Saat ini sendiri menurut Diah, nasabah mandiri tercatat hingga 5 ribu nasabah, sedangkan BSP unit mencapai 37 unit.
"Nasabah yang aktif rata-rata sudah mencairkan, baik mandiri maupun perwakilan unit sudah mulai mencairkan," katanya.
Terpisah, para nasabah yang mencairkan tabungan mengaku tidak akan mempergunakan dana untuk kebutuhan lebaran tapi diambil untuk dipergunakan bagi kebutuhan sehari-hari selama puasa dan pandemi corona.
"Kalau dulu pas cair itu seneng nian, untuk beli keperluan lebaran. Beli kue, beli baju tapi sekarang cumo untuk keperluan sehari-hari selamo puasa apalagi masa corona ini kita tidak mencari dan kesulitan ekonomi," ungkap Riana, satu diantara nasabah dibincangi.
Hal yang sama disampaikan Sopiah, warga Kelurahan Wonosari Kecamatan Prabumulih Utara ini mengaku sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sejak pandemi covid-19.
"Dengan adanya tabungan ini tentu sangat membantu meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak namun bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari," bebernya.