2 Juta Lebih Pekerja Kena PHK, Bahkan Ada yang Tak Dapat Pesangon, Tahun Ini Jadi May Day Terkelam

Tercatat sebanyak 84.926 perusahaan telah merumahkan para pekerjanya Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan per 20 April 2020.

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Ilustrasi Peringatan Hari Buruh, May Day. 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Imbas dari pandemi covid-19 banyak buruh dan pekerja yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK), awan kelabu menggelayut saat peringatan hari buruh internasional. 

Akibat wabah corona ada lebih dari 2 juta pekerja kena PHK.

Tercatat sebanyak 84.926 perusahaan telah merumahkan para pekerjanya Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan per 20 April 2020.

Kemudian untuk sektor informal yang terdampak, Kementerian Ketenagakerjaan mendata, ada 31.444 perusahaan yang harus merumahkan karyawan, dengan jumlah pekerja terkena PHK mencapai 538.385 orang.

KORBAN PHK - Bertepatan dengan peringatan May Day (Hari Buruh Dunia), puluhan buruh PT KBS melakukan unjuk keprihatinan di halaman perusahaan tempat mereka bekerja di Jalan Halim Perdana Kusuma, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Jumat (1/5/2020). Para buruh mengaku telah di phk sepihak oleh pihak perusahaan dan meminta pemerintah untuk menindak perusahaan tersebut serta memperhatikan nasib mereka yang semakin terpuruk di tengah pandemi Covid-19. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
KORBAN PHK - Bertepatan dengan peringatan May Day (Hari Buruh Dunia), puluhan buruh PT KBS melakukan unjuk keprihatinan di halaman perusahaan tempat mereka bekerja di Jalan Halim Perdana Kusuma, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Jumat (1/5/2020). Para buruh mengaku telah di phk sepihak oleh pihak perusahaan dan meminta pemerintah untuk menindak perusahaan tersebut serta memperhatikan nasib mereka yang semakin terpuruk di tengah pandemi Covid-19. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Mengutip laporan tersebut, Ida mengatakan, terdapat sekitar 116 ribu perusahaan yang kegiatannya tersendat akibat penyebaran Covid-19, dengan jumlah karyawan PHK mencapai 2 juta orang lebih.

"Jadi totalnya antara sektor formal dan sektor informal, perusahaannya ada 116.370. Jumlah pekerjanya ada 2.084.593," tuturnya.

Ida Fauziyah juga mendukung langkah para serikat buruh dan pekerja yang tidak menggelar unjuk rasa dalam peringatan hari buruh atau May Day tahun ini.

Perayaan Hari Buruh pada tahun ini digelar dalam bentuk berbeda karena dalam kondisi pandemi corona.

"Saya ingin memberikan apresiasi kepada teman-teman serikat pekerja dam serikat buruh yang dalam memperingati May Day ini dilakukan dengan cara yang berbeda, tidak ada demonstrasi, tidak ada perayaan," ujar Ida.

Ida mengungkapkan bahkan beberapa organisasi buruh dan pekerja menggelar kegiatan sosial membantu masyarakat yang terdampak wabah ini.

"Saya melihat teman-teman melakukan kegiatan bakti sosial melakukan donasi untuk disumbangkan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan," ucap Ida.

Menurut Ida, peringatan hari buruh pada tahun ini tetap harus disyukuri meski ruang gerak para pekerja sangat terbatas dalam memperingatinya.

Dirinya berharap ruang gerak yang terbatas tidak menjadi hambatan bagi buruh melakukan kegiatan positif dalam perayaan May Day.

"Ruang gerak yang terbatas hendaknya tidak menjadi hambatan bagi kita untuk tetap melakukan dialog silaturahmi dan kegiatan-kegiatan positif," kata Ida.

Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu Arief Poyuono mengatakan Hari Buruh Sedunia atau May Day tahun 2020 adalah May Day terkelam.

"Ini merupakan May Day yang kelam bagi keberlangsungan hidup para kaum buruh," ujar Arief.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved