Nekat Mudik Bisa Dapat Sanksi Denda Rp 100 Juta hingga Penjara 1 Tahun Menanti
Aturan yang sudah mulai berlaku Jumat (24/4/2020) ini tidak hanya melarang pemudik menggunakan kendaraan pribadi, seperti mobil atau pun sepeda motor.
Dampaknya, semua moda transportasi darat, laut, udara, dan kereta api resmi dihentikan untuk sementara waktu.
Hal ini otomatis memupus harapan sebagian warga yang saat ini tengah merantau untuk bertemu dan berkumpul bersama keluarganya.
Hal itupun saat ini dirasakan oleh Fardiansyah (28). Warga Palembang yang saat ini bekerja di perusahaan sawit di Bangka Tengah, saat ini tengah kebingunan.

Hampir dipastikan, ia tak akan bisa menikmati saat bulan ramadan dan lebaran Idul Fitri nanti bersama istri kesayangannya.
Padahal, ini merupakan momen perdana Fardi menikmati saat ramadan dan Idul Fitri bersama Kia (27), istri yang baru dinikahinya sekitar tiga bulan yang lalu itu.
"Nggak tahu ini, kayaknya memang tidak bisa pulang, mau bagaimana sudah nasib," kata Fardi saat dibincangi Tribunsumsel.
Kesedihan Fardi bertambah, pasalnya sudah dua bulan lebih ia tak bertemu dengan wanita yang baru dinikahinya tersebut.
"Kemarin cuma sekitar dua minggu selesai acara pernikahan saya tinggal berangkat. Rencananya, puasa mau pulang, mau lebaran bareng, apalagi ini momen pertamakan? Pupus sudah," keluhnya.
Fardi menyebut, Bangka memang menerapkan sistem penanganan virus corona yang lebih ketat jika dibandingkan beberapa daerah lainnya.
Menurutnya, sejak beberapa waktu yang lalu, Bangka sudah membatasi akses orang untuk keluar dan masuk Bangka baik dari udara ataupun laut.
"Pesawat cuma boleh sekali terbang, kapal ditutup, cuma untuk logistik saja. Itu sebelum adanya pelarang mudik, ditambah lagi sekarang," katanya.
Dengan sulitnya untuk keluar dari Bangka, dan berhasrat untuk tetap menjalani ibadah di bulan ramadan dan lebaran bareng istri. Ia sempat meminta agar istrinya yang datang ke Bangka.
Namun, hal itupun gagal terlaksana karena maskapai penerbangan yang akan ditumpangi oleh Kia gagal untuk terbang.
"Semestinya sudah disini, tapi gagal terbang karena larangan. Maskapainya telat ngupdate. Itupun kami tahu, saat menelpon bandara. Akhirnya tiketnya direfund. Sial lagi, bukan balik duit hanya berupa voucher," ungkapnya.
Dengan kenyataan ini, Fardi mengaku istrinya cukup mengeluh, tapi dia hanya bisa menenangkannya dalam keadaan seperti ini.