Update Corona di Muratara

CEK FAKTA: Ibu D dan Bayinya Dikabarkan Terlantar di RSUD Rupit Muratara, Rapid Tes Positif Corona

Ibu D bersama bayinya masih menjalani karantina di ruang khusus Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Prawira Maulana
Tribun Sumsel / Rahmat Aizullah
Ruangan isolasi tempat ibu D dan bayinya dikarantina di RSUD Rupit Kabupaten Muratara. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Ibu D bersama bayinya masih menjalani karantina di ruang khusus Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Ibu D merupakan pasien rujukan RSUD Rupit ke Rumah Sakit AR Bunda Lubuklinggau untuk melakukan persalinan dengan operasi caesar.

Sesuai standar operasional prosedur (SOP) Rumah Sakit AR Bunda Lubuklinggau, bahwa setiap akan operasi pasien harus rapid test terlebih dahulu.

Ternyata hasil rapid test ibu D positif dan setelah bersalin bayinya juga rapid test namun hasilnya negatif.

Setelah pulih pasca bersalin, ibu D dan bayinya sehat namun tidak dibolehkan pulang ke rumahnya karena dia positif berdasarkan rapid test.

Sembari menunggu hasil swab test-nya keluar, ibu D dan bayinya dikarantina di ruangan khusus di RSUD Rupit, menjalani isolasi selama 14 hari.

Tiba-tiba berbeda kabar di media sosial facebook, bahwa ibu D dan bayinya terlantar dan tidak diurus oleh tim kesehatan RSUD Rupit.

Direktur RSUD Rupit, dr Herlinah membantah karena selama dikarantina, ibu D dan bayinya mendapat fasilitas dan pelayanan dengan baik.

"Kabar yang katanya ditelantarkan itu tidak benar, ibu D dan bayinya kami urus, kami juga ada hati nurani," kata dr Herlinah kepada Tribunsumsel.com, Sabtu (25/4/2020).

Herlinah membenarkan ibu D mengeluhkan sakit di bekas operasi caesar-nya dan juga kakinya membengkak.

"Luka bekas operasinya membaik, tidak memerah, kalau merah tanda infeksi, ini tidak ada, sudah kami periksa. Kemarin memang katanya sakit, sudah kami ganti perbannya. Kalau kakinya membengkak itu biasa, karena dia habis melahirkan," jelas dr Herlinah..

Dia juga menerangkan terkait ibu D tidak diinfus karena memang kondisinya stabil, sehat dan sadar bahkan bisa berjalan.

"Ibu D sehat, bayinya juga sehat. Kamar ibu D dengan bayinya memang terpisah, ada suaminya yang mengurus bayinya, mereka dikasih makan. Bayinya ada dalam box bayi, bukan ditelantarkan seperti yang di media sosial itu," katanya.

Herlinah menegaskan, ibu D dan bayinya memang tidak boleh dibesuk oleh siapa pun termasuk keluarganya karena masih dalam masa karantina.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved