58.093 Keluarga di OKI Bakal Terima Bansos Dampak Covid-19
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) melalui Dinas Sosial (Dinsos) OKI secara insentif melakukan pendataan Kartu Keluarga (KK)
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) melalui Dinas Sosial (Dinsos) OKI secara insentif melakukan pendataan Kartu Keluarga (KK) terkait bantuan sosial yang akan diberikan kepada warga yang terdampak pandemi virus corona atau Covid-19.
Sebanyak 58.093 KK masuk dalam validasi data kategori masyarakat miskin baru (misbar) yang terdata oleh pihak Dinsos Kabupaten OKI.
Kepala Dinsos OKI, Reswandi mengungkapkan bahwa telah terjadi penggabungan data antara data awal yang didapat oleh Dinsos dikalkulasikan dengan data dari kementrian sosial sehingga mendapatkan data yang final dan sinkron.
"Dari pendataan sebelumnya kan telah diketahui jika terdapat sejumlah warga miskin baru sebanyak 56.751 warga, selanjutnya kami sinkronkan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari kementerian sosial,
"Sehingga kalo digabungkan di tahap kedua ini ada penambahan yang dikalkulasi oleh Kemensos sebanyak 58.096 KK," jelas Reswandi, Sabtu (25/4/2020).
Ditambahkannya, sebanyak 58.093 peserta keluarga miskin dan rentan yang terdampak Covid-19 terutama berdampak dengan kondisi perekonomiannya, akan mendapat bantuan yang bersumber dari Pemda dan Dana Desa.
"Bantuan itu nantinya akan terbagi, dimana sumber dana dari Pemda akan memenuhi bantuan sekitar 25.000 KK dan sisanya akan dipenuhi dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa," imbuhnya.
Dikatakannya lebih lanjut bahwa proses pendataan peserta penerima bantuan Covid-19 ini akan melalui proses yang cukup panjang hingga bantuan tersebut diterima oleh peserta.
"Ya untuk sekarang ini, data tahap keduanya sudah kami laporkan ke kementerian sosial pusat, dan telah ditandatangi oleh Bapak Bupati OKI," bebernya.
Dari proses tersebut, data yang telah ditandatangani Bupati akan dikirim kembali ke Jakarta untuk mendapat perestujuan dari pusat sehingga bantuan baru akan diberikan.
"Setelah itu kita kirim lagi datanya ke Jakarta, nanti setelah disetujui barulah warga peserta penerima bantuan diberikan komposisi bantuan tunai,"
"Dimulai bulan April berupa sembako sedangkan untuk bulan Mei dan Juni berupa uang senilai Rp. 600 ribu," pungkasnya.
