Rencana PSBB Kota Semarang Diterima Ganjar Pranowo, Demak dan Kendal Bakal Ikut Menyesuaikan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan menerima usulan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besa
"Sebisa mungkin PSBB itu ditahan. Tapi, bagi daerah yang peningkatan signifikan ya PSBB harus disiapkan," ucap gubernur.
Dibanding PSBB, Ganjar mengaku sebenarnya lebih setuju dengan cara desa dalam menangani persebaran virus corona.
Ia mencontohkan ada satu kampung di Semarang yang melakukan isolasi secara mandiri dengan melakukan pembatasan warganya untuk berkeliaran.
"Saat hari pertama dan kedua banyak yang protes.
Hari ketiga sistem pasar untuk memenuhi kebutuhan warganya datang.
Konsep inilah yang harus diterapkan.
Desa itu mengajarkan kita untuk gotong royong, gugur gunung, kerik deso, dan lumbung pangan.
Kalau konsep ini diterapkan, PSBB bisa dihindari," imbuhnya.
Sebelumnya Wali Kota Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu untuk berhitung dan melakukan kajian secara mendalam terkait penerapan kebijakan tersebut.
Menurutnya, dari sisi anggaran kebijakan PSBB tidak ada masalah.
Namun, hal yang masih harus dilakukan kajian yakni efektifitas PSBB jika hanya Semarang yang memberlakukan hal itu.
"Karena kita tahu setiap pagi ribuan orang Kendal datang ke Mangkang dan Jrakah, di situ ada kawasan industri.
Ribuan warga Demak datang ke Kaligawe karena ada kawasan industri.
Kalau harus kami tutup, pabrik-pabrik juga ditutup.
Selama 14 hari dilakukan PSBB segalanya clear tapi begitu dibuka lagi orang masuk lagi.