Pesan Mengejutkan Donald Trump Saat Dengar Kim Jong Un Kritis Setelah Jalani Operasi Jantung

Kim Jong Un pemimpin Korea Utara dikabarkan kritis setelah menjalani operasi jantung.Kabar tersebut sontak membuat dunia sempat tak

Editor: Moch Krisna
Mark Wilson/Getty Images
Kim Jong Un dan Donald Trump 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kim Jong Un pemimpin Korea Utara dikabarkan kritis setelah menjalani operasi jantung.

Kabar tersebut sontak membuat dunia sempat tak percaya lantaran Korut menyimpan rapat berita tersebut.

Adapun Donald Trump turut memberikan respon terkait nasib Kim Jong Un.

Dilansir dari AFP selasa (21/4), Donald Trump secara mengejutkan mendoakan sang rival baik-baik saja.

"Saya hanya bisa mengatakan ini: Saya mendoakannya yang terbaik," kata Trump 

"Saya harap dia baik-baik saja," ujar Trump menambahkan seraya mengharap Kim melihat reaksinya.

 "Jika dia dalam kondisi seperti yang dikatakan laporan itu, di mana berita itu mengatakan, kondisinya sedang sangat serius."

Sebelumnya AS menyatakan memantau laporan intelijen yang menyebut kondisi Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, kritis setelah operasi kardiovaskular.

Kim menuai perhatian setelah absen dalam perayaan ulang tahun mendiang kakeknya sekaligus pendiri Korut, Kim Il Sung, pada 15 April.

Ketidakhadiran Kim Jong Un memunculkan pertanyaan mengenai kondisi kesehatannya, di mana kali terakhir dia terlihat adalah saat pertemuan para pejabat negara.

Kepada CNN Monday (20/4/2020), sumber internal AS menuturkan kondisi kesehatan Kim kredibel. Tetapi sejauh apa parahnya tidak diketahui.

Daily NK, harian berbasis di Korea Selatan yang fokus kepada Korea Utara melaporkan, Kim menjalani prosedur operasi kardiovaskular pada 12 April.

Berdasarkan pemberitaan harian itu, Kim harus menjalani prosedur tersebut karena "obesitas, merokok, dan bekerja secara berlebihan".

Sang pemimpin tertinggi saat ini dilaporkan menjalani perawatan di sebuah vila yang berlokasi di kawasan Hyangsan County. Setelah dinyatakan kritis, kondisi Kim disebut mulai membaik dengan sebagian dokter yang merawatnya pulang ke Pyongyang pada 19 April.

Hanya sebagian kecil tim medis yang masih ditempatkan di Hyangsan untuk memantau perkembangan kesehatan pemimpin yang berkuasa sejak 2011 itu. Saat dikonfirmasi, baik Dewan Keamanan Nasional maupun Kantor Direktur Intelijen Nasional menolak untuk memberikan tanggapan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved