PSBB Palembang
Reaksi Sejumlah UMKM Dengar Rencana PSBB Palembang, Asal Masih Bisa Kirim Produk Tidak Masalah
Pemerintah Kota Palembang tengah mengajukan permohonan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Pemerintah Kota Palembang tengah mengajukan permohonan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada Kementerian Kesehatan.
PSBB apabila disetujui akan membatasi sejumlah aktivitas warga.
Apakah berimbas bagi pelaku Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kota Pempek?
Firdayanti, pemilik usaha cokelat karakter Baga-Baga Choco, mengatakan penerapan PSBB di Palembang tidak berpengaruh terhadap produksi cokelat tetapi akan berdampak terhadap permintaan dari rekanan reseller di beberapa daerah di Sumsel seperti Pagaralam, OKU dan Prabumulih.
Firdayanti menyebutkan agen atau reseller dari daerah ini biasanya seminggu sekali ambil barang ke Palembang.
Namun, sejak terjadi wabah virus Corona dia yang harus mengambil alih pengiriman produk kepada mitra usahanya.
"Saya pakai ekspedisi yang ambil paket ke rumah. Asal masih boleh berhubungan dengan kurir ekspedisi, kurir masih beroperasional tidak masalah, usaha bisa jalan terus meski ada penurunan," ujar Firdayanti, Selasa (21/4/2020).
Sama seperti pengusaha kuliner lainnya, Firdayanti mengakui jika omzet usahanya mengalami penurunan sejak Maret lalu.
Apalagi ditambah pula dengan pembelian secara langsung (offline) yang sudah lama terpaksa terhenti sejak pemerintah mengeluarkan peraturan agar masyarakat beraktivitas dari rumah saja.
Padahal, pada kondisi normal menjelang lebaran, ujar Firdayanti, dia mampu menjual produk cokelatnya hingga 900 kilogram atau jika dinominalkan berkisar Rp30 juta.
Jika Ramadan dan lebaran tahun lalu dia mendapatkan omzet yang tinggi.
Saat ini Firdayanti bahkan tidak bisa memprediksi berapa banyak produk cokelat buatannya dapat terjual.
Meski demikian, dia tetap optimistis penjualan produk karakter yang biasanya menjadi salah satu kudapan Idulfitri masih bisa berjalan lancar.
"Alhamdulillah, orderan masih masuk meskipun terjadi penurunan yang jauh." katanya. (SP/ Jati Purwanti)