Update Corona di Palembang

Pengusiran 6 Perawat RS Siloam Palembang Berujung Permintaan Maaf, Minta Aparat Lebih Hati-hati

Polemik 6 perawat RS Siloam Palembang yang dikabarkan diusir oleh oknum kelurahan di tempat kostnya berujung permintaan maaf.

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
Tribun Sumsel/ Shinta Dwi Anggraini
Ilustrasi. Pelayanan di Rumah Sakit (RS) Siloam Sriwijaya Palembang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polemik 6 perawat RS Siloam Palembang yang dikabarkan diusir oleh oknum kelurahan di tempat kostnya berujung permintaan maaf.

Camat Ilir Timur 1, Drs Moh Esman Faridy mengatakan pihaknya bersama kelurahan telah menemui RS Siloam Palembang untuk menyelesaikan kabar yang sudah menghebohkan tersebut.

Esman menyebut pertemuan yang dilakukan di RS Siloam Palembang selama kurang lebih 30 menit itu terjadi dalam suasana kekeluargaan.

"Pihak RS Silaom menerima dengan baik kehadiran kami selaku pihak kecamatan dan ada juga pihak kelurahan. Dan dari musyawarah tadi dicapai kesepakatan untuk saling memanfaatkan atas polemik yang terjadi," ujarnya, Senin (20/3/2020).

BREAKING NEWS : 6 Perawat RS Siloam Palembang Diusir Oknum Pemerintah Kelurahan

Diberitakan sebelumnya, 6 perawat RS Siloam Palembang mengalami perlakuan yang tidak mengenakan.

Kejadian itu terjadi di sebuah tempat kost di Jalan Dwikora II RT 33 Kecamatan Ilir Timur 1 Palembang.

Mereka dikabarkan diusir oleh oknum kelurahan di tempat kostnya.

Pengusiran ini terjadi lantaran RS Siloam Palembang secara jujur mengakui adanya pihak dokter mereka yang positif covid-19.

Informasi ini disampaikan langsung Direktur RS Siloam Palembang, dr Bona Fernando saat diwawancarai Tribunsumsel.com, Sabtu (18/4/2020).

Terkait hal tersebut, Esman mengatakan kejadian itu merupakan suatu kesalahpahaman.

Menurutnya tidak ada niatan dari oknum pemerintahan ataupun warga setempat yang berniat untuk mengusir tenaga medis tersebut.

"Dari laporan kronologi yang saya terima, sebenarnya tidak ada niat untuk mengusir. Ibarat orangtua ke anak, warga hanya minta para perawat itu jangan banyak keluar rumah. Maksudnya lebih baik terapkan isolasi mandiri dan jangan banyak keluyuran. Nah mungkin saran yang disampaikan itu ditanggapi berbeda sama perawatnya," ujar dia.

Atas kehebohan ini, Esman mengaku dirinya telah menginstruksikan kepada seluruh lurah maupun warganya agar lebih berhati-hati saat menyampaikan teguran atau instruksi.

Apalagi di saat pandemi seperti saat ini, rasa emosi dan mudah tersinggung jelas sangat mudah tersulut akibat suatu kesalahpahaman yang tidak disengaja.

"Hikmahnya kita semua harus bisa sabar dalam bersikap ditengah situasi saat ini. Suasananya memang sangat sensitif dan mudah tersinggung," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved