Pak RT di Depok Potong Dana Bansos Ditengah Pandemi Corona : Seperak Pun Saya Tak Makan
dana bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah Kota Depok dipotong oleh salah satu ketua RT di Mampang, Pancoranmas, Depok
TRIBUNSUMSEL.COM, DEPOK - Seorang pak RT di Depok mengakui telah memotong dana bantuan sosial (bansos) warga
Pemotongan itupun terjadi ditengah pandemi virus corona
Baru-baru ini viral kabar seputar dana bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah Kota Depok dipotong oleh salah satu ketua RT di Mampang, Pancoranmas, Depok.
Ketua RT 005 RW 006 Barep Suroso mengakui kabar tersebut, tetapi dia memiliki alasan khusus.
Dia memotong dana bansos berupa uang tunai yang mestinya senilai Rp 250.000 per kepala keluarga (KK).
Oleh Barep, dana itu disunat Rp 25.000, sehingga per KK hanya menerima Rp 225.000.
Dia membantah bahwa potongan tersebut mengalir ke kocek pribadi.
Inisiatif itu ia tempuh gara-gara jumlah penerima dana bansos yang ditetapkan Pemkot Depok di wilayahnya, tak sesuai dengan jumlah yang ia ajukan.
"Seperak pun saya enggak 'makan' sama sekali," kata Barep kepada wartawan, Senin (20/4/2020).
"Saya mengajukan (jumlah penerima dana bansos) sekitar 100 KK, tetapi yang turun itu cuma 39 KK. Nah saya berpikir keras bagaimana membaginya," jelas dia.
Barep berujar, pemotongan itu berdasarkan kesepakatan para ketua RT yang juga mengalami dilema serupa.
Mereka pusing memikirkan puluhan keluarga yang telah mereka ajukan dapat menerima bansos, namun tak disambut Pemkot Depok selaku pemberi dana.
"Warga ini dapat dan yang ini enggak dapat, padahal secara ekonomi sama. Ini pasti warga akan tanya saya kenapa dia enggak dapat, saya jawabnya bagaimana?" ungkap Barep.
"Tapi terus terang, dengan potongan Rp 25.000 itu saya akui salah. Tapi saya memikirkan lagi bagaimana warga saya yang tidak dapat," imbuh dia.
Barep mengatakan bahwa potongan itu sudah ia kembalikan dan tak jadi dibelanjakan dalam bentuk sembako, sebagaimana rencana awal berdasarkan kesepakatan para ketua RT.
