Corona di Sumsel
9 Kasus Positif Corona di Palembang, 3 Pasien Isolasi Mandiri Karena Ruangan Rumah Sakit Penuh
Palembang menjadi kota terbanyak kasus positif corona di Sumatera Selatan. Hingga Rabu (15/4/2020) ada 9 kasus positif corona di Palembang
Penulis: Linda Trisnawati |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Palembang menjadi kota terbanyak kasus positif corona di Sumatera Selatan.
Hingga Rabu (15/4/2020) ada 9 kasus positif corona di Palembang.
Dengan rincian ada 7 pasien yang masih dirawat, 1 pasien dinyatakan sembuh dan 1 pasien meninggal dunia atau kasus 01 di Sumsel.
Adapun sebaran warga yang kasus positif corona terjadi di wilayah Ilir Barat 1 ada 1 kasus
Kalidoni ada 4 kasus positif, Ilir Timur Tiga 2 kasus, Sako 1 kasus positif dan Sematang Borang 1 kasus positif.
Selain itu PDP di Palembang sendiri tercatat menjadi 30 kasus dengan dinyatakan 14 masih dalam proses serta 16 orang dinyatakan negatif covid-19
Untuk di Sumsel sendiri, total kasus positif Covid-19 di Sumatera Selatan hari ini menjadi 22 orang.
Ada tiga penambahan kasus baru kasus 20 sampai 22 dan semua asal Palembang.
"Ada tiga orang penambahan kasus baru konfirmasi positif Covid-19 dan satunya transmisi lokal," kata kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Sumsel Yusri, SKM. MKM saat press conference, Rabu (15/4/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk yang transmisi lokal ini kasus 20, dengan usia 68 tahun, jenis kelamin laki-laki asal Palembang.
Status kasus lokal ada transmisi lokal dari OKU.
"Saya tidak ingat yang OKU kasus berapa tapi yang jelas transmisi dari OKU. Karena sejauh ini kasus transmisi lokal ini kebanyakan baru sebatas keluarga," ungkapnya.
Kemudian kasus 21 dengan usia 57 tahun jenis kelamin laki-laki asal Palembang, status kasus masih dalam proses penyelidikan.
Kasus 22 usia 50 tahun dengan jenis kelamin perempuan, asal Palembang dan status kasus masih dalam proses penyelidikan.

"Ketiga pasien ini masih Isolasi mandiri dalam pengawasan dokter. Hal ini dikarenakan keterbatasan ruangan yang ada di rumah sakit, jadi yang di rumah sakit memang yang membutuhkan pertolongan," katanya.
Untuk saat ini, menurut Yusri, kota Palembang masih belum perlu penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena zonanya sendiri belum dientukan.
PSBB sendiri diajukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dan untuk pengajt juga butuh kajian episdemologis, kemudian pertimbangan, keamanan juga sarana prasarana, selain juga kecukupan pangan bagi masyarakat.
"Jadi Palembang belum kalau untuk PSBB. Transmisi lokal di sumsel umumnya terbatas di satu keluarga," jelasnya.
Sementara itu untuk orang dalam pemantauan (ODP) total 2.255, selesai pemantauan1.672 dan masih dalam pemantauan 583.
Lalu pasien dalam pengawasan (PDP) total 79 dan selesai pengawasan 58 orang dan masih dalam pengawasan 21 orang. Sedangkan PDP baru ada dua orang
Update Nasional
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menyampaikan kabar duka dengan masih adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Data pemerintah memperlihatkan ada penambahan 10 pasien Covid-19 yang meninggal di Tanah Air.
Ini berdasarkan data yang masuk sejak Selasa (14/4/2020) hingga Rabu (15/4/2020) sore pukul 12.00 WIB.
Jumlah tersebut menyebabkan total ada 469 orang yang tutup usia setelah diketahui terinfeksi virus corona.
Hal ini diungkapkan Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Rabu (15/4/2020) sore.
"Pasien meninggal (bertambah) 10 orang, total kasus 469 orang," ujar Yurianto.
Dalam periode yang sama, diketahui ada penambahan 20 pasien yang dinyatakan negatif virus corona berdasarkan dua kali pemeriksaan.
Total, jumlah pasien yang sembuh mencapai 446 orang.
Adapun, hingga saat ini tercatat ada 5.136 kasus Covid-19 di Indonesia sejak kasus ini diketahui untuk kali pertama ada 2 Maret 2020.
Jumlah itu termasuk penambahan 297 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
"Secara keseluruhan kasus positif yang kita dapat hari ini adalah 297 pasien sehingga total terkonfirmasi positif akumulatif menjadi 5.136 orang," kata Yuri.
Menurut Yuri, angka yang didapatkan ini berdasarkan jumlah pasien yang sudah diperiksa spesimennya, yaitu 33.001 orang.
Hasil itu juga memperlihatkan bahwa 27.865 orang negatif virus corona.
Adapun, total spesimen yang diperiksa hingga 1 April 2020 pukul 12.00 WIB diketahui ada 36.431.
Maksudnya, satu orang bisa diambil lebih dari satu kali pemeriksaan. Lihat Foto Petugas medis bersiap di ruang perawatan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020).
Presiden Joko Widodo yang telah melakukan peninjauan tempat ini memastikan bahwa rumah sakit darurat ini siap digunakan untuk karantina dan perawatan pasien Covid-19.
Yuri menyatakan bahwa data yang ada memperlihatkan bahwa Covid-19 masih rawan menyebar di masyarakat.
"Seperti yang kita saksikan bersama, dari data yang kita sajikan bahwa penularan masih terjadi, penyebaran penyakit masih terjadi," ujar Yurianto.
Pemerintah pun mengajak masyarakat untuk saling bantu dan saling mengingatkan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Sehingga, langkah ini diharapkan bisa menekan jumlah penderita Covid-19 di Tanah Air.
"Mari kita bahu membahu untuk saling membantu. Saling menjaga untuk memastikan tidak ada lagi penularan," ujar Yuri.
"Tidak ada lagi yang menular dan tidak ada lagi kelompok rentan masyarakat yang tertular," kata dia.
Selain itu, Yuri berharap pasien yang melakukan isolasi diri di rumah atau secara kelompok di tingkat RW atau kelurahan dapat berjalan baik dengan bantuan masyarakat.
Masyarakat diharapkan tidak melakukan diskriminasi terhadap pasien Covid-19 yang menjalani pemeriksaan di rumah, rumah sakit, juga yang sudah sembuh.
"Jangan diskriminasi pasien Covid-19 yang sudah sembuh, yang telah kembali ke rumah," ujar dia.