Ada Warga yang Sampai Bawa Parang, Penolakan Pemakaman Jenazah Kembali Terjadi di Pasuruan
Menurut Teno, salah satu pemicu penolakan adalah karena ketakutan warga yang juga disulut oleh aksi provokasi oknum tertentu.
Secara khusus, pemerintah berharap masyarakat yang berada di daerah berstatus Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan.
"Bukan hanya untuk diketahui tetapi juga harus dijalankan dan harus dipatuhi," ujar Achmad Yurianto.
Masyarakat diminta untuk tetap berada di rumah dan tidak keluar jika memang tidak ada kepentingan mendesak.
Jika harus ke luar rumah, kita diminta untuk memakai masker serta menjaga jarak aman. Selain itu, jangan lupa juga untuk rajin mencuci tangan menggunakan sabun.
Kemudian, masyarakat diimbau tidak bepergian ke mana pun untuk mencegah penyebaran semakin meluas.
Atas nama pemerintah, Yuri mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin, patuh, dan saling mengingatkan satu sama lain.
"Tidak henti-hentinya kami untuk terus mengingatkan: kunci keberhasilan penanggulangan Covid-19 kita adalah berbasis kekuatan masyarakat," ucap Yuri.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE: Jumlah Kasus Covid-19 di Indonesia Kini 4.557, Bertambah 316".
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Penolakan Pemakaman Jenazah Kembali Terjadi di Pasuruan, Ada Warga yang Sampai Bawa Parang!, https://newsmaker.tribunnews.com/2020/04/14/penolakan-pemakaman-jenazah-kembali-terjadi-di-pasuruan-ada-warga-yang-sampai-bawa-parang?page=all.
Editor: Irsan Yamananda