Ada Warga yang Sampai Bawa Parang, Penolakan Pemakaman Jenazah Kembali Terjadi di Pasuruan

Menurut Teno, salah satu pemicu penolakan adalah karena ketakutan warga yang juga disulut oleh aksi provokasi oknum tertentu.

(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan berstatus positif terjangkit virus corona. 

Pemkot Pasuruan akhirnya memutuskan memakamkan jenazah di TPU Gadingrejo sebagai TPU terbesar di Kota Pasuruan.

Namun, pemakaman menemui sejumlah kendala.

Di tengah rangkaian pemakaman, sejumlah warga datang berunjuk rasa.

Bahkan, ada yang membawa parang.

 

Namun, setelah diberi pengertian, warga akhirnya menerima.

Pemakaman baru benar-benar usai pada pukul 01.00, Sabtu (11/4/2020). 

”Warga yang terprovokasi datang beramai-ramai."

"Bahkan, ada yang membawa parang."

"Tapi, setelah kami ajak dialog, saya sentuh nuraninya, bahkan saya mencium kening para penggali makam untuk meyakinkan warga, mereka akhirnya mengerti dan bubar,” kata Teno.

Sebelumnya, penolakan pemakaman jenazah pasien Covid-19 juga terjadi di Ungaran, Jawa Tengah.

Jenazah yang ditolak merupakan jenazah seorang perawat. 

Penolakan itu berujung penangkapan tiga provokator. (TribunNewsmaker/ *)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Tolak Pemakaman Jenazah Positif Covid-19 di Kota Pasuruan, Ada yang Bawa Parang".

UPDATE: Jumlah Kasus Covid-19 di Indonesia Kini 4.557, Bertambah 316

Juru bicara pemerintah untuk penanganan kasus Corona, Achmad Yurianto .
Juru bicara pemerintah untuk penanganan kasus Corona, Achmad Yurianto . (Tangkap Layar akun YouTube KompasTV)

Sementara itu, penularan Covid-19 yang disebabkan virus corona masih terjadi di masyarakat. Hal ini terlihat berdasarkan update kasus yang diumumkan pemerintah.

Halaman
1234
Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved