Berita Lubuklinggau
Warga Masih Biarkan Anjingnya Berkeliaran di Bandara Silampari Lubuklinggau, Pesawat Bisa Kecelakaan
Akhir-akhir ini masih banyak anjing milik warga kerap berkeliaran di runway Bandara Silampari Lubuklinggau
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU-Akhir-akhir ini masih banyak anjing milik warga kerap berkeliaran di runway Bandara Silampari Lubuklinggau.
Keberadaan anjing-anjing yang berkeliaran tersebut dikeluhkan petugas bandara karena bisa mengganggu penerbangan di Bandara Silampari.
Kepala Bandara Silampari, Mega Hardiansyah mengatakan, anjing-anjing milik warga tersebut diduga masuk melalui celah-celah pagar bandara.
"Anjing masuk bandara ini jika kita biarkan akan berpotensi menimbulkan kecelakaan, apalagi sampai tertabrak pesawat sangat bahaya," ungkapnya pada wartawan, Senin (13/4/2020).
Mega sangat menyayangkan sikap para pemilik anjing-anjing tersebut.
Ia mengaku ketika diambil tindakan oleh petugas, pemilik anjing justru marah -marah kepada petugas Bandara Silampari.
• Kisah Yudha Mahyudin bersama Istri Rayakan Ulang Tahun saat Penerapan Lockdown di Amerika Serikat
"Pernah kejadian waktu itu ada anjing masuk lintasan, petugas kita mengejar dan membunuhnya. Lalu orang yang punya anjing marah-marah ke kita, karena tidak terima anjingnya dibunuh," paparnya.
Menurutnya, hal itu justru berbeda dengan Bandara di Pekon Serai Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.
Disana sudah ada Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang larangan hewan berkeliaran di area Bandara.
"Di Krui itu sudah ada Perdanya, jadi kalau ada hewan kita bunuh atau tertabrak pemiliknya ketakutan dan tidak mau mengaku, karena disana kalau ketahuan kena denda," ujarnya.
Pihak Bandara saat ini pun sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Lubuklinggau Timur I dengan Pemerintah Kecamatan Lubuklinggau Selatan I untuk melakukan sosialisasi kemasyarakatan.
• Kondisi Terkini Bupati Karawang Cellica, Beberkan Kegiatan Selama Diisolasi karena Corona
"Bandara ini wilayahnya masuk dua kecamatan, kita akan segera sosialisasi dalam waktu dekat mengenai bahaya hewan berkaki empat masuk dalam runway. Burung yang bersarang di semak-semak saja bisa berpotensi meledakan pesawat," ungkapnya.
Selain hewan berkaki empat, pihak Bandara Silampari juga mengeluhkan jika masih banyak sekitar mancing di area danau resapan.
Mereka masuk dengan cara memanjat pagar Bandara Silampari.
"Bisa saja danaunya kami tutup, tapi kami terkendala biaya. Apalagi danau sangat dibutuhkan untuk penindakan saat emergency dilapangan. Untuk ini kita sudah edukasi, bahwa masuk area bandara sangat bahaya bagi penerbangan," tambahnya.