Pembunuhan Keji di OKU

RN Suka Latihan Pramuka karena Ingin Jadi Kowad TNI, Kisah Siswi SMP Dibunuh Pelatih Pramuka

Pembunuhan keji terjadi di Kecamatan Semindangaji OKU Sumatera Selatan. RN, seorang gadis siswi SMP berusia 13 tahun dipukuli, diperkosa dan dibunuh

Editor: Prawira Maulana
Sripoku.com/leni juwita
 Warga lepas kepergian Siswi SMP Korban Kekerasan Seksual dan Pembunuhan ketempat peristirahatan terakhir di Desa Tubohan Kecamatan Semidangaji. 

TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - Pembunuhan keji terjadi di Kecamatan Semindangaji OKU Sumatera Selatan.

RN, seorang gadis siswi SMP berusia 13 tahun dipukuli, diperkosa dan dibunuh oleh seorang pemuda berusia 19 tahun yang tak lain adalah pembantu pembina Pramuka di sekolahnya.

Si pemuda yang mnengaku menyukai RN ini sudah merencanakan pembunuhan dengan memberikan pengumuman palsu soal latihan pramuka.

RN bocah lugu itu mendatangi sekolahnya untuk latihan Pramuka karena ia memang sangat menyukai kegiatan itu. Padahal itu adalah rencana yang digagas untuk membunuhnya.

“Dia rajin latihan Pramuka itu tujuannya karena dia ingin masuk TNI (Kowad),” kata Husin, ayah RN yang ditemui di rumah duka.

Ayah dua anak ini menceritakan puteri bungsunya bercita-cita untuk masuk KOWAD, itulah sebabnya dia sangat rajin latihan Pramuka untuk membetuk keperibadiannya.

Ini Sosok dan Pengakuan Pelatih Pramuka yang Perkosa dan Bunuh Siswi SMP di OKU

Selaku orangtua kata Husin, dirinya mendukung cita-cita mulia puterinya.

Bungsu dari dua bersaudara ini merupakan anak yang rajin dan pendiam, sehari-hari tidak banyak menuntut apalagi dia mneyadari lahir di tengah keluarga yang belum mampu.

Namun RN bertekad kuat ingin menjadi Kowad. Saking mengidolakan masuk Kowad, gambar-gambar yang ada di laman facebooknya semuanya tentang aktivitas Kowad.

Menurut Husin, sebelum RN bertemu pelaku, dirinya sudah ada firasat buruk, saat mengetahui puterinya dapat pesan via aplikasi messenger Facebook Hari Kamis ( 2/4) malam.
Pesan tersebut terbaca oleh kakak peremupuan korban dan menginformasikan kepada orangtuanya. Isi messenger tersebut memberitahukan kepada korban agar datang esok hari (Jumat 3 April 2020) ke sekolah untuk latihan pramuka sekira pukul 09.00.

Padahal sebenarnya pelaku bukan pelatih pramuka yang resmi, hanya sering bantu-bantu saja.

Karena ada perasaan yang agak mencurigakan itu orangtua korban semakian khawatir. Lalu Husin mengajak istrinya mengantar puterinya ke Sekolah di SMPN di Kecamatan Semidangaji .

Husin sempat bertanya kepada penjaga sekolah apakah hari itu ada kegiatan sekolah, lalu dijawab oleh penjaga sekolah tidak ada kegiatan karena sekolah diliburkan dampak corona virus (Covid-19).

“Hari ini mau bersih-bersih akan dilakukan penyemprotan disinfektan" terang penjaga sekolah saat itu.

Mendengar jawaban dari penjaga sekolah itu, Husin daan istrinya mengaku semakin khawatir dengan keselamatan puterinya, untuk itulah kedua orangtua sengaja menunggu di kantin sekolah.

Setelah cukup lama menunggu dan mencari di sekitar lapangan sekolah. Lalu Husin melapor ke Kepala Desa Tebingkampung bernama Nuriman.

Bersama Kades dan masyarakat setempat lalu melakukan pencarian. Kebetulan saat itu ada petugas yang sedang melakukan penyemprotan di sekolah, saat itu ada juga anggota Polsek Semidangaji Brigadir Setiabudi yang juga Babinkamtibmas sedang ikut melakukan penyemprotan disinfektan di sekolah.

Kemudian Babimkamtibmas bersama masyarakat melakukan pencarian, korban ditemukan sudah tidak bernyawa lagi dengan kondisi yang sangat menggenaskan.

Kapolres OKU AKBP Arif Hidayat Ritonga SIK MH melalui Wakapolres OKU Kompol Edy Rahmat Mulyana SIK MH didampingi Kasat Reskrim Polres OKU AKP Wahyu Setyo Pranoto SH SIK, menjelaskan, pelaku dijerat Pasal 340 KUHP subsider 338 junto Pasal 80 ayat 3 UU Nomor 1 tahun 2016 (Perubahan Kedua UU Nomor 23 Tahun 2002) tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman seumur hidup.

Pengakuan Tersangka

Aldi Sukma Wijaya (19) mengungkapkan motifnya membunuh siswi SMP di Semindangaji OKU Sumatera Selatan.

Pemda yang biasanya membantu jadi pembina pramuka tak resmi di sekolah itu mengaku sudah lama jatuh hati pada korban.

“Sejak pertama kali melihatnya saya naksir, tapi korban sulit didekati,” kata pelaku.

Menurut tersangka, dia setiap hari memperhatikan korban yang masih duduk di kelas I SMPN.

Tersangka bisa leluasa memperhatikan korban karena rumah tersangka dekat dengan sekolah tempat korban menuntut ilmu.

R (13) rajin dan pendiam ini sudah lama mencuri hati pelaku. Kebetulan korban senang mengikuti ekskul Pramuka, kesempatan itu tidak disia-siakan pelaku.

Pria bertubuh kurus dan kecil ini mengatur siasat dan menawarkan diri jadi pelatih pramuka di sekolah itu.

Aldy Sukma Wijaya (19) pun mulai aktif dan sering bantu-bantu setiap ada latihan Pramuka.

Meskipun tidak mendapat SK dan tidak dibayar honor, Aldy Sukma Wijaya (19) dengan senang hati menawarkan diri untuk ikut bantu-bantu setiap latihan Pramuka yang diikuti oleh korban.

Namun tersangka mengaku sampai pada hari kejadian itu, dia dan korban tidak ada hubungan asmara. Korban memang warga kampung tetangga (Desa Tubohan) Kecamatan Semidangaji yang bersekolah di SMPN di kampung pelaku.

Terpisah Kepala Sekolah SMPN di Semidangaji, Sugiri SPdI mengatakan siswa yang bersekolah di tersebut memang muridnya rata-rata pendiam.

Selama di sekolah para guru senantiasa menjaga siswanya,” Sedih nian bu, padahal kami selalu mengawasi murid kami . Nah kejadian pas sekolah diliburkan karena wabia corona ini,” kata Kepsek.

Menurut Sugiri, sejak tanggal 22 Maret sekolah dan semua kegiatan diliburkan, kemudian ada perpanjangan belajar di rumah juga disampaikan kepada siswa bahwa tidak ada kegiatan di sekolah selama libur.

Sugiri kembali menegaskan bahwa tersangka bukan pelatih resmi Pramuka, namun sejak enam bulan terakhir ini pelaku terlihat sering berinisiatif bantu-bantu melatih Pramuka walaupun sekolah tidak memberikan honor.

Polisi mengamankan sedikitnya 18 barang bukti dalam kasus pembunuhan disertai pemerkosaan yang menimpa belajar SMP di Kecamatan Semidangaji Kabupaten OKU.

Kapolres OKU AKBP Arif Hidayat Ritonga SIK MH didampingi Kasat Reskrim Polres OKU AKP Wahyu Setyo Pranoto SH SIK yang di konfirmasi Sabtu (4/4/2020) menjelaskan tersangka Aldi Sukma Wijaya (19) sudah diamankan polisi 2 jam Setelah kejadian.

Polisi sudah mengamankan barang bukti-1 (satu) Batang kayu bulat panjang ± 80 Cm , 1 (satu) Buah topi pramuka, dua helai dasi pramuka warna merah putih, Satu helai dasi pramuka warna coklat, satu buah tas Warna merah, satu pasang sepatu warna hitam putih, satu helai jilbab warna coklat, Satu gulung tali rafia warna merah, satu pasang sandal merk carvil, satu helai baju olah raga warna hijau, satu helai celana panjang pramuka warna coklat, satu helai baju pramuka, satu helai rok panjang pramuka, satu helai Celana training warna hitam, satu helai celana dalam warna hitam, satu helai kaos dalam warna putih.

Tersangka dikenakan pasal 340 subsider Pasal 338 KUHP. .

Firasat Orangtua

Pembunuhan disertai pemerkosaan keji terjadi di Semindang AJi Kabupaten OKU Sumatera Selatan.

Seorang siswi berusia 13 tahun dianiaya diperkosa dan dibunuh oleh seorang pemuda yang belakangan diketahui sebagai pembina pramuka tak resmi di sekolahnya.

Kesedihan mendalam dirasakan keluarga korba. Sebelumnya bahkan sudaha da firasat buruk yang dirasakan keluarga.

Sebelum R (13) beretemu pelaku, orangtua korban sudah ada firasat buruk. Keluarga mengetahui puterinya dapat pesan via aplikasi messenger Facebook pada hari Kamis (2/4/2020) malam.

Pesan tersebut terbaca oleh salah seorang kakak perempuan korban dan menginformasikan kepada orang tuanya.

Isi messenger tersebut memberitahukan kepada korban agar datang esok hari (Jumat 3 April 2020) ke sekolah untuk latihan pramuka sekira pukul 09.00.

Lokasi Pembunuhan

Padahal sebenarnya pelaku bukan pelatih pramuka yang resmi, hanya sering bantu-bantu saja.

Karena ada perasan yang agak mencurigakan itu, orangtua korban semakian khawatir.

Lalu ayah korban mengajak isterinya mengantar puterinya ke Sekolah di SMPN di Kecamatan Semidangaji.

Husin sempat bertanya kepada penjaga sekolah apakah hari itu ada kegiatan sekolah, lalu dijawab oleh penjaga sekolah tidak ada kegiatan karena sekolah diliburkan dampak corona virus (Covid-19).

“Hari ini mau bersih-bersih akan dilakukan penyemprotan disinfektan," terang penjaga sekolah saat itu.

Mendengar jawaban dari penjaga sekolah itu, orangtua korban semakin khawatir dengan keselamatan puterinya, untuk itulah kedua orangtua sengaja menunggu di kantin sekolah.

Breaking News: Pemuda di Baturaja Perkosa dan Bunuh Bocah di Belakang Sekolah, Tubuh Ditusuki Kayu

Setelah cukup lama menunggu dan mencari di sekitar lapangan sekolah, orangtua korban lalu melapor ke Kepala Desa Tebingkampung bernama Nuriman.

Bersama Kades dan masyarakat setempat lalu melakukan pencarian.

Kebetulan saat itu ada petugas yang sedang melakukan penyemprotan di sekolah, saat itu ada juga anggota Polsek Semidangaji Brigadir Setiabudi yang juga Babinkamtibmas sedang ikut melakukan penyemprotan disinfektan di sekolah.
Kemudian Babimkamtibmas bersama masyarakat melakukan pencarian, didapat infromasi korban berpakaian pramuka bertemu dengan pelaku berjalan menuju lapangan.

Polisi lalu mencari orang yang terlihat terakhir bersama korban adalah Aldy Sukma Wijaya (19), kemudian dicarilah pelaku dan dibawa ke rumah kades.

Namun pelaku bersikukuh menyangkal dan mengaku tiak tahu keberadaan korban.

Selanjutnya pelaku dibawa ke kantor polisi, barulah tersangka mengakui perbuatannya.

Sementara itu, masyarakat bersama poilsi ramai-ramai mencari korban, akhirnya korban ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa dengan kondisi yang sangat menggenaskan.

Selanjutnya bersama polisi dilakukan evakuasi korban dan dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan visum eet repertum.

Kemudian jenazah korban dibawa ke kampung halamannya di Desa Tubohan Kecamatan Semidangaji Kabupaten OKU untuk dimakamkan.

Pengakuan Tersangka

Aldy Sukma Wijaya yang juga pelatih pramuka tidak resmi memanggil korban melalui chat messenger untuk datang kesekolah dan berpura-pura akan melatih korban sebagai ketua regu.

Pelaku meminta korban datang sendirian, pelajar kelas I SMP yang masih polos langsung permisi kepada orangtuanya, lalu dianatar oleh ayah dan ibu korban.

Setelah sampai disekolah, korban menuju aula yang berada di belakang sekolah, tidak lama kemudian datang pelaku yang mengajak korban menuju lapangan olah raga.

Sampai di lapangan olah raga, korban diminta berbalik membelakangi pelaku.

Setelah korban berbalik badan, pelaku mengambil kayu dan memukul bagian beakang kepala korban sebanyak dua kali.
Mendapat pukulan di kepala, korban terjatuh dan pingsan, lalu pelaku mengangkat korban dan membawanya ke dalam hutan dan mengikat korban dengan tali rapia.

Pelaku juga mengikat mata korban dengan dasi pramuka yang dipakai korban dan juga menyumbat mulut korban dengan kaus kaki korban.

Menurut informasi, tersangka membuka baju dan menggerayangi korban namun tiba-tiba korban bergerak dan berusaha berontak.

Saat itulah tersangka panik dan kembali memukul wajah korban hingga korban lemas kembali, dan saat itulah tersangka menyetubuhi korban dan setelah selesai tersangka lalu mengikat dan mencekik leher korban dengan dasi pramuka.

Akhirmya korban tidak bergerak lagi, untuk memastikan korban benar-benar sudah tewas tersangka mangambil kayu kecil dan menusuk-nusukan ke tubuh korban bagian rusuk dan di bawah payudara dengan kuat.

Saat itu lalu timbul hasrat tersangka untuk kembali menyetubuhi korban kedua kalinya. Setelah menyetubuhi korban, pelaku kembali menusuk-nusuk korban dengan kayu kecil.

Setelah itu tersangka merapikan baju korban dan menutupi dengan daun-daun yang berada di sekitar tempat kejadian, setelah itu tetsanka pergi meninggalkan korban tersebut.

Kasus hilangnya korban itu dilaporkan kepolisi, petugas bergerak cepat mencari tersangka, hari itu juga tepatnya pukul 11.45 atau tidak sampai 3 jam dari kejadian pelaku berhasil diringkus oleh anggota Polres OKU di rumahnya Desa Tebing Kampung Kecamatan Semidangaji.

Kapolres OKU AKBP Arif Hidayat Ritonga SIK MH didampingi Kasat Reskrim AKP Wahyu Setyo Pranoto SH SIK yang dikonfirmasi Sabtu (4/4/2020) memebanrkan kejaidan tersebut. Menurut Kapolres, tersangkanya sduag diamankan. (eni).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved