Kondisi Corona di Sumsel
Curhat Dokter Covid -19 Sumsel, Satu Orang Meninggal Kami Sangat Bersedih
Wakil Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSMH Palembang, dr Harun Hudari mengaku hingga kini RSMH telah merawat total 26 orang
Penulis: Yohanes Tri Nugroho | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Wakil Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSMH Palembang, dr Harun Hudari mengaku hingga kini RSMH telah merawat total 26 orang pasien dalam pengawasan (PDP).
"Total hingga hari ini ada 26 orang. 14 orang yang sehat, dua yang wafat. Dan ada 10 orang yang masih dirawat," ungkapnya dijumpai Tribunsumsel.com.
Ia mengaku 10 orang yang masih dirawat di ruang Ogan dan Borang saat ini dalam kondisi yang cukup baik. Mereka tidak lagi membutuhkan alat bantu pernafasan bahkan ada yang segera dipulangkan.
"Ada sebagian dari mereka yang kemungkinan dalam waktu dekat akan segera dipulangkan tentu apabila dari hasil tes ulangnya negatif," katanya
Harun menyebut sejumlah tantangan yang dihadapi dalam penanggulangan Covid- 19 di Sumsel. Pertama, Harun menyebut sistem rujukan pasien Positif Covid- 19.
RSMH sebagai RS Rujukan Utama Covid- 19 di Sumsel seharusnya hanya menerima pasien Positif Covid- 19, PDP dengan Pnomenia.
"Jadi jika ada PDP tanpa Pnomenia harusnya dirawat dirumah sakit lain. Karena ini terkait RS lain, mereka banyak mengaku belum siap, belum lengkap fasilitasnya," katanya.
Harun menegaskan diperlukan sistem yang mengatur seluruh rumah sakit rujukan, jadi RS yang mau merujuk tahu kemana mereka akan merujuk karena tidak bisa seluruhnya ke RSMH.
RS Rujukan lain diharapkan segera bersiap diri, paling tidak mereka bisa merawat PDP tanpa Pnomenia. Karena PDP kan sekarang ada tiga, ringan, sedang dan berat.
" Yang berat mungkin dirujuk ke RSMH, tapi yang sedang diharapkan dirawat dirumah sakit lainnya. Sementara yang ringan peraturan dari pusat bisa dirawat dirumah saja," katanya.
Kedua, Harun menyoroti ketersediaan alat pelindung diri (APD) yang diperuntukkan bagi paramedis. Ketersediaan APD diperlukan demi keselamatan seluruh petugas medis yang merawat pasien.
"Kita tidak tahu sampai kapan wabah ini akan ada, jadi perlu diperhatikan ketersediaan APD. Pasien ini dirawat di zona merah. Seorang petugas perlu menggunakan APD lengkap untuk antisipasi penularan," tegasnya.
Ketiga, seiring bertambahnya jumlah pasien sangat penting jika ketersediaan sumber daya manusia yang terampil di bidangnya untuk menghadapi kondisi kedepan.
Harun mengakui menjadi garda terdepan Covid- 19 bukan hal yang mudah. Karena ada resiko besar yang dapat alami saat bertugas merawat pasien.
"Tentu yang paling berat bagi kami adalah, kita betemu dengan kasus yang beresiko nyawa. Di Indonesia saja hampir 30 orang dokter wafat, jumlah itu belum ditambah perawat," katanya.