UFC
Pengakuan Khabib Nurmagomedov Tentang Kisah Karir, Berkelahi Sejak Kecil Hingga Sulit Tinggal di AS
Pengakuan Khabib Nurmagomedov Tentang Kisah Karir, Berkelahi Sejak Kecil Hingga Sulit Tinggal di AS
Pengakuan Khabib Nurmagomedov Tentang Kisah Karir, Berkelahi Sejak Kecil Hingga Sulit Tinggal di AS
TRIBUNSUMSEL.COM - Khabib Nurmagomedov menceritakan tentang kisah hidupnya mulai dari kecil hingga menjadi petarung MMA profesional sekaligus memegang gelar juara kelas ringan UFC.
Khabib Nurmagomedov akan bertarung melawan Tony Ferguson dalam ajang UFC 249 pada Sabtu (18/4/2020) atau Minggu WIB.
Sebelum pertandingan dimulai, Khabib Nurmagomedov menceritakan tentang kisah hidupnya jelang bertandingan dengan Tony Ferguson.
Petarung berjuluk The Eagle itu sudah menekuni olahraga bela diri sejak kecil.
Dia memutuskan untuk menjadi atlet sambo (olahraga asli Rusia) ketika masih remaja.
Alhasil Nurmagomedov kerap malang melintang mengikuti kejuaraan sambo selama waktu kecil.
"Saya telah bertarung di jalanan dan berbagai turnamen sejak kecil. Hasilnya pengalaman dan kepercayaan diri ini sedikit membantu saya (berkarier MMA)," kata Nurmagomedov dilansir dari laman resmi UFC.
• Pertarungan Khabib Nurmagomedov vs Tony Ferguson Terancam Batal, Dua Petarung Siap Gantikan Khabib
• Curahan Hati Khabib Nurmagomedov Usai Pertarungan Lawan Tony Ferguson Gagal Digelar Untuk 5 Kalinya
• Pengakuan Tony Ferguson Tentang Kisah Hidupnya, Hobi Berkelahi Sejak Usia Kecil, Siap Lawan Khabib
"Mungkin itu semua ada dalam gen saya karena ayah saya juga seorang atlet yang ulung," katanya menambahkan.
Ayah Nurmagomedov yang bernama Abdulmanap merupakan pemilik sabuk hitam judo, juara sambo nasional Ukraina, dan master olahraga nasional dalam gulat gaya bebas.
Kendati memiliki segudang prestasi dalam bidang olahraga, Abdulmanap ternyata sempat tak ingin Nurmagomedov menjadi atlet.
"Masa kecil saya cukup normal," ucap Nurmagomedov.
"Ayah saya ingin saya sekolah dan saya ingin menjadi atlet profesional. Dia dan saya selalu memiliki perbedaan pendapat tentang masalah ini."
"Tetapi ayah saya akhirnya menyadari bahwa saya memiliki bakat untuk berkelahi dan dia mulai melatih saya untuk menjadi yang terbaik pada tahun 2005," ucapnya menambahkan.
Tiga tahun berselang atau pada 2008, Nurmagomedov memulai debut MMA profesional.
Petarung berkepala plontos itu bertarung melawan Vusal Bayramov pada ajang CSFU: Champion League di Ukrania.
Setelah sukses dalam beberapa laga selanjutnya, Nurmagomedov merasa memiliki bakat dan dorongan untuk mengambil hal-hal lebih hebat.
"Saya menyadari ketika saya memenangkan Kejuaraan Dunia Sambo pada 2010," ujar Nurmagomedov.
"Saya kemudian berlatih lebih keras dan mulai bekerja menuju impian saya menjadi petarung UFC," ucapnya meneruskan.
Impian Nurmagomedov bergabung dengan UFC tercapai pada 2012.
Alhasil dia harus merantau dari Rusia menuju Amerika Serikat agar lebih mudah dalam hal komunikasi dengan pihak UFC.
Untuk menambah kemampuan bertarungnya, Nurmagomedov berlatih di American Kickboxing Academy (AKA).
Selain itu, dia juga bergabung dengan agen pemain yaitu Dominance MMA.
Petarung berusia 31 tahun itu kemudian menceritakan kisah pertama kali datang ke Amerika Serikat.
"Awalnya susah tinggal di AS," tutur Nurmagomedov.
"Namun, hidup saya hanya terdiri dari latihan, urusan agama, tidur, dan makan."
"Dengan mengikuti prinsip itu, menjadi terbiasa untuk melakukan segalanya," katanya melanjutkan.
Setelah melewati masa susah beradaptasi tinggal di AS, Nurmagomedov saat ini menjadi petarung bintang UFC.
Dia dan Conor McGregor adalah dua tokoh utama UFC dengan karisma dan kekuatan dalam bertanding.
Bahkan keduanya juga pernah bertanding.
Hasilnya, Nurmagomedov menjadi pemenang setelah mengunci McGregor pada ronde keempat dalam ajang UFC 229 pada Oktober 2018.
Adapun petinju kelahiran Dagestan ini merupakan pemegang gelar kelas ringan UFC setelah mengalahkan Al Iaquinta dalam UFC 223 pada April 2018.