Berita Prabumulih

Tidak Benar Seluruh Pasar dan Toko di Prabumulih Akan Tutup, Pemerintah : Jangan Panic Buying

Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih memastikan tidak benar ada informasi seluruh pasar dan toko akan tutup karena wabah virus corona

Penulis: Edison |
Tribunsumsel.com/Edison
Pasar Tradisional Modern 2 (PTM 2) kota Prabumulih 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih memastikan tidak benar ada informasi seluruh pasar dan toko akan tutup karena wabah virus corona

Sejak beberapa hari terakhir beredar kabar dan isu jika pasar di kota Prabumulih akan dilakukan penutupan total dalam rangka pencegahan dan penanggulangan virus Covid-19.

Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM memastikan tidak ada penutupan pasar di Kota Prabumulih dan kabar tersebar di tengah masyarakat hanya ulah oknum tidak bertanggungjawab.

BREAKING NEWS, Jumlah Pasien Positif Corona di Sumsel 5 Orang, 2 Meninggal Dunia

5 Kasus Positif Corona di Sumsel, Baru Tiga Kota/Kab yang Konfirmasi Ada Pasien Positif Covid-19

Sempat Minta Maaf dengan Menantu, Seorang Kakek di Prabumulih Ditemukan Tewas Gantung Diri

"Kita tegaskan tidak ada penutupan toko dan pasar.

Saya hanya berpesan jaga jarak bukan tutup, karena jika pasar ditutup maka masyarakat mau belanja kemana, jadi tidak ada penutupan toko atau pasar," tegas Ridho ketika diwawancarai wartawan, Selasa (31/3/2020).

Ridho mengimbau seluruh masyarakat khususnya para ibu rumah tangga agar tetap tenang dan tidak panik menyikapi kabar tidak benar alias hoax tentang pasar akan ditutup.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak panic buying dengan belanja secara berlebihan karena kabar pasar akan ditutup hanya hoax.

"Kami minta secara tegas oknum-oknum masyarakat yang tidak bertanggungjawab agar berhenti menulis kabar-kabar hoax.

Sekarang ini bukan saatnya membuat berita-berita yang malah menimbulkan kepanikan di masyarakat," harapnya.

Hal senada disampaikan Ketua DPRD Prabumulih, Sutarno SE yang meminta masyarakat agar menyaring terlebih dahulu informasi yang didapat, memastikan kebenarannya dan jika memang benar baru membagikan ke masyarakat luas atau media sosial.

"Jangan asal dapat informasi langsung sebar atau langsung bagikan tanpa tau apakah itu benar atau tidak, hati-hati dalam membagikan informasi karena ada pasalnya jika membagikan informasi hoax," tegasnya.

Politisi Partai Golkar itu berharap kepada masyarakat agar bijak dalam membuat menggunakan media sosial dan hendaknya bersama pemerintah melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran virus corona.

"Jangan juga sedikit-sedikit dapat informasi langsung panik, borong belanja, sebar informasi tidak benar tapi hendaknya bersabar, perjelas dulu informasi dan tidak perlu belanja berlebihan," bebernya seraya mengungkapkan intruksi presiden bahkan meminta toko sembako tetap buka. (eds)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved