Corona di Sumsel

Jubir Corona Sumsel Prof Yuwono Berharap Nol Kasus di Indonesia Pada Mei Nanti, Ini Penjelasannya

Juru Bicara Covid-19 Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Prof dr Yuwono, M. Biomed menjelaskan, penyebaran Corona sudah berlangsung tiga bulan

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Linda Trisnawati
Juru bicara penanganan Covid-19 Sumsel, Prof Yuwono 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sejak diketahui pertama kali muncil di Wuhan, China akhir tahun lalu, corona virus (Covid-19) kini telah menyebar ke banyak negara.

Juru Bicara Covid-19 Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Prof dr Yuwono, M. Biomed menjelaskan, dari sejak awal muncul hingga sekarang disimpulkan sudah berlangsung tiga bulan.

"Virus ini punya siklus, muncul sejak Desember 2019 dan meningkatkan di Januari 2020, lalu nol di Maret," kata Prof Yuwono saat di Wisma Atlet Jakabaring Palembang, Minggu (29/3/2020).

Lebih lanjut ia mengatakan, nah kalau di Indonesia ini angap saja ada sejak Maret maka setidaknya pada Mei diharapkan bisa sampai nol kasus.

Artinya bisa sedikit legah.

Update Corona Sumsel 29 Maret : 3 Negatif, Masih Tunggu Hasil Lab 8 Orang PDP

Prof Yuwono pun menambahkan, untuk rapid test akurasinya 60 persen, artinya ini hanya sebagai pelapis bukan diagnosa pasti.

Bisa untuk skrining.

"Rapid test ini sendiri ada dua macam yaitu rapid rest anti body artinya orang ini pernah terpapar virus maka bisa dilihat hasilnya kira-kira kalau sudah 6 hari," bebernya.

Lalau menggunakan PCR atau Polymerase Chain Reaction ini diambil dari swap.

Dengan ini bagian dari virus yang bisa dideteksi.

Untuk PCR diagnosa pasti. Artinya positif kalau ada virusnya, karena PCR menemukan RNA dari virus.

Dengan begitu yang mandiri tentu belum akan dilayani untuk PCR maupun rapid test.

Tunggu Hasil 8 PDP

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan virus Corona Sumsel, dr Ahmad Zen menegaskan, hingga Minggu (26/3/2020), jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Sumsel berjumlah 31 orang.

19 orang diantaranya dirawat di RSMH palembang.

Hingga saat ini uji lab ada enam orang negatif dan dua positif covid- 19.

Dua orang positif covid -19 itu kini telah meninggal dunia.

"Jadi tinggal menunggu hasil 11 orang, tiga orang diantaranya saya baru dapat kabar negatif. Hari ini kita tinggal menunggu 8 orang. Mudah mudahan mereka semua negatif," katanya

Zen menyampaikan Sumsel kini sudah mampu melakukan pemeriksaan laboratorium sendiri untuk melakukan tes spesimen dari PDP.

Inilah 8 Negara yang Sampai Sekarang Belum Ada Kasus Covid-19, Padahal di Dunia Ada 593.656 Positif

Pemeriksaan itu dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang (BBLK) sehingga tidak perlu mengirimkan spesimen ke Litbangkes Kemenkes.

"Kabar gembira kini BBLK kita sudah bisa melakukan pemeriksaan sendiri, jadi hasilnya akan lebih cepat didapatkan. Kalau positif nanti akan dikirim ke Litbangkes untuk di cek lagi," katanya.

Sementara Gubernur Sumsel Herman Deru di akhir pekan ini masih menyempatkan diri memantau kesiapan operasional ODP Center di Wisma Atlet Jakabaring.

Dalam kesempatan itu Gubernur Sumsel memberikan imbauan agar masyarakat Sumsel yang saat ini berada di luar daerah Sumsel khususnya daerah-daerah zona merah Covid-19 untuk menahan diri pulang mudik ke Sumsel.

"Dengan ini Saya minta agar Warga sumsel yang ada di perantauan atau pemimpin organsiasi kesukuan dan profesi yang ada di luar jangan balek dulu sementara ini."

"Tahan dulu mudiknyo kasian dengan warga yang ado di sini," tutur Deru.

Menurut Deru, dukungan kerjasama dan pengertian ini sangat dibutuhkan pemerintah agar lebih cepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Sumsel.

"Bantulah kami dengan doa dan dak usah balek dulu sampai kondisi membaik. Untuk warga Sumsel yang berdomisili di Sumsel jika tidak ada keperluan mendesak tahan dulu jangan lakukan lerjalanan keluar kota," tegasnya.

Selain memberikan imbauan itu HD juga mengajak masyarakat Sumsel untuk menjaga imunitas.

Karena dengan imunitas yang baik dapat meminimalisir penularan Covid-19.

"Selain social distancing, yang tak kalah penting kita juga harus menjaga ketahanan tubuh. Jaga makan, jaga pola tidur, jaga gerak dan selalu posotof thinking. Agar terbentuk imunitas yang kuat pada masing-masing individu," tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved