Aksi Korea Utara Luncurkan Rudal Ditengah Negara di Dunia Perang Melawan Corona

Aksi Korea Utara Luncurkan Rudal Ditengah Negara di Dunia Perang Melawan Corona

sosok.id via serambi indonesia
Korea Utara menembakkan dua benda yang tampak sebagai rudal balistik jarak pendek, ke laut lepas pantai di timur negaranya. 

"Dibandingkan awal tahun ini, terakhir kali kami melihat uji coba terbanyak adalah di 2016 dan 2017, yang keduanya adalah tahun-tahun besar bagi program rudal Korea Utara," katanya dalam sebuah unggahan di Twitter.

Kemudian menurut pemberitaan Reuters, Korea Utara terus melakukan latihan militer yang biasanya diawasi langsung oleh Kim Jong Un.

Semua rudal yang ditembakkan tahun ini adalah senjata kecil jarak dekat, seperti KN-24 yang ditembakkan dalam peluncuran terakhir pada 21 Maret.

Lalu Kim juga memperingatkan bahwa Korea Utara sedang mengembangkan "senjata strategis" baru yang akan diluncurkan tahun ini.

Para analis berspekulasi senjata itu mungkin rudal balistik jarak jauh baru, atau kapal selam yang mampu meluncurkan rudal seperti itu.

Dewan Keamanan PBB telah melarang Korea Utara menguji coba rudal balistik, dan negara itu telah disanksi berat atas program rudal dan senjata nuklirnya.

Latihan militer terus berlanjut

Latihan militer bulan ini tetap dilanjutkan, meski ada penguncian di perbatasan dan karantina yang diberlakukan, dalam upaya mencecah wabah virus corona.

Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) bahkan menunda beberapa latihan militer bersama karena penyakit Covid-19 yang mewabah di Negeri "Ginseng".

Korea Utara yang terisolasi secara politik dan ekonomi sejauh ini belum melaporkan adanya kasus virus corona, meskipun data itu diragukan beberapa ahli asing.

Di masa lalu Korea Utara biasanya melakukan latihan militer termasuk uji coba rudal balistik pada Maret ketika musim dingin mulai menghangat.

Namun dalam dua tahun terakhir peluncuran di musim semi dihindari, di tengah pembicaraan denuklirisasi dengan AS.

Perundingan-perundingan itu kemudian terhenti, dan serangkaian uji coba serta latihan militer tahun ini tampaknya bertujuan menekankan kembalinya Korea Utara ke kebijakan garis keras.

Pendapat ini disampaikan oleh Ankit Panda, seorang senior di Federasi Ilmuwan Amerika yang berbasis di Washington.

"Uji coba ini memungkinkan Kim Jong Un untuk menunjukkan bahwa dia berpegang teguh pada kebijakan garis keras yang dibuatnya pada Desember 2019," kata Ankit, dikutip dari Reuters.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved