Update Virus Corona
Strategi Jokowi Hadapi Virus Corona, Apa itu Rapid Test ? Sudah Mulai Dilakukan di Indonesia
Banyak orang mengira, tes ini sama dengan pemeriksaan swab tenggorokan yang selama ini dilakukan untuk mendeteksi virus, hanya saja lebih cepat dan pr
Pasien yang positif rapid test harus melalui pemeriksaan lanjutan yaitu swab. Sementara itu pasien yang negatif, idealnya mengulang rapid test 7-10 hari kemudian.
Jika tidak memungkinkan untuk mengulang, maka harus tetap isolasi di rumah selama 14 hari.
Mengapa begitu? Karena IgG dan IgM, yaitu antibodi yang diperiksa melalui rapid test, tidak langsung terbentuk begitu Anda terinfeksi.
Dibutuhkan waktu kurang lebih 7 hari hingga antibodi tersebut terbentuk.
Jadi, kalau Anda menjalani pemeriksaan rapid test hari ini padahal baru terpapar virus corona kemarin, maka kemungkinan besar, hasilnya akan negatif.
Inilah yang dinamakan dengan false negative atau negatif palsu.
Begitupun saat hasil rapid testnya positif, bisa saja ternyata false positive atau positif palsu.
Sebab, IgG dan IgM akan terbentuk setiap infeksi terjadi dan bukan hanya akibat infeksi Covid-19.
Jadi, jika rapid test menunjukkan hasil positif, kemungkinannya ada dua, yaitu Anda benar terinfeksi Covid-19 atau terinfeksi virus lain, seperti demam berdarah, misalnya.
5. Kelebihan dan kekurangan pemeriksaan swab dan PCR Pengambilan spesimen lendir menggunakan swab dan pemeriksaan menggunakan PCR adalah metode yang paling akurat dalam mendeteksi virus SARS-COV2.
Namun sayangnya, pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang lebih lama dan lebih rumit.
Pemeriksaan sampel pun hanya bisa dilakukan di laboratorium dengan kelengkapan khusus.
Sehingga, kapasitas pemeriksaan tidak terlalu besar.
Oleh karena itu, butuh waktu beberapa hari hingga hasil tes bisa keluar.
Lebih lengkap tentang PCR test untuk pemeriksaan virus corona PCR adalah sebuah metode pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi virus corona.