Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 Malah Lebih Takut Pada Keluarga Jenazah, Ini Kisahnya
Masalahnya tidak menutup kemungkinan keluarga pasien berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) karena berkaitan dengan pasien positif Covid-19.
Meski khawatir ikut tertular Covid-19, Asep mengaku berserah dengan risiko pekerjaannya. "Namanya juga sudah tugas. Jadi Lillahi Ta'ala saja," ujar Asep.
Ia meyakini penularan Covid-19 dari jenazah lebih minim ketimbang pasien yang masih hidup.
Sebab selain jenazah sudah dibungkus plastik dan dimasukan kedalam peti, para petugas juga dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) ketika hendak memasukan peti jenazah ke dalam liang lahat.
"Kami pakai sarung tangan, masker, jas hujan dan sarung tangan. Jas hujan sekali pakai langsung buang," jelasnya.
Diketahui sebelumnya TPU Tegal Alur menjadi satu TPU tempat penguburan jenazah korban Covid-19.
Kepala Bidang Pemakaman Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Siti Hasni meyakini bahwa makam-makam tersebut tidak berdampak pada kesehatan warga.
Sebab mereka memakamkan jenazah sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
"Pihak Dinas Kesehatan DKI Jakarta meyakini bahwa tidak akan ada penularan dari jenazah-jenazah tersebut," jelas Husni.
Husni mengatakan bahwa jenazah penyakit menular yang dimakamkan di TPU Tegal Alur sudah dibungkus dengan kantung plastik dan dimasukan ke dalam peti khusus. Sehingga penularannya pun akan sangat kecil. (m24)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kisah Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 di TPU Tegal Alur Jakbar,Jumlah Korban Corona Tambah Terus, https://wartakota.tribunnews.com/2020/03/25/kisah-petugas-pemakaman-jenazah-covid-19-di-tpu-tegal-alur-jakbarjumlah-korban-corona-tambah-terus?page=all.
Penulis: Desy Selviany
Editor: Suprapto