Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 Malah Lebih Takut Pada Keluarga Jenazah, Ini Kisahnya
Masalahnya tidak menutup kemungkinan keluarga pasien berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) karena berkaitan dengan pasien positif Covid-19.
Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 Malah Lebih Takut Pada Keluarga Jenazah, Ini Kisahnya
TRIBUNSUMSEL.COM - Sempat khawatir ketika menguburkan jenazah korban Virus Corona atau Covid-19, Petugas Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat, Asep (38).
Keluarga jenazah yang kerap mengantar ke pemakaman malah menjadi yang dikhawatirkan mereka dan bukan jenazah.
Asep mulai menguburkan jenazah Covid-19 di TPU Tegal Alur, sejak Sabtu (21/3/2020).
Lokasi pemakaman korban Corona atau Covid-19 adalah di TPU Tegal Alur, Jakbar.
Semakin hari, jumlahnya semakin bertambah banyak.
Hampir setiap hari jenazah-jenazah pasien Covid-19 berdatangan untuk dikuburkan di tempat pemakaman umum tersebut.
"Kalau sama jenazah saya yakin sudah tidak menularkan penyakit lagi. Karena kan sudah dikemas sedemikian rupa dari rumah sakit agar tidak dapat menular lagi," jelas Asep ditemui di TPU Tegal Alur, Jakbar, Rabu (25/3/2020) siang.
Namun yang menjadi kekhwatirannya ialah keluarga jenazah.
Masalahnya tidak menutup kemungkinan keluarga pasien berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) karena berkaitan dengan pasien positif Covid-19.
"Maka dari itu, para keluarga jenazah baru dapat masuk ke blok pemakaman ini kalau prosesi pemakaman sudah selesai," ujar Asep.
Setelah dikuburkan, para petugas pemakaman menyingkir dari blok pemakaman Covid-19.
Mereka mempersilakan keluarga untuk melihat jenazah yang sudah dikubur dan ditutup tanah liang lahat.
Para keluarga jenazah sebelumnya juga harus sudah disemprot cairan disinfektan terlebih dahulu oleh petugas.
"Terkadang ada keluarga yang mengantar. Tapi terkadang juga tidak ada yang mengantar," jelas Asep.
Meski khawatir ikut tertular Covid-19, Asep mengaku berserah dengan risiko pekerjaannya. "Namanya juga sudah tugas. Jadi Lillahi Ta'ala saja," ujar Asep.
Ia meyakini penularan Covid-19 dari jenazah lebih minim ketimbang pasien yang masih hidup.
Sebab selain jenazah sudah dibungkus plastik dan dimasukan kedalam peti, para petugas juga dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) ketika hendak memasukan peti jenazah ke dalam liang lahat.
"Kami pakai sarung tangan, masker, jas hujan dan sarung tangan. Jas hujan sekali pakai langsung buang," jelasnya.
Diketahui sebelumnya TPU Tegal Alur menjadi satu TPU tempat penguburan jenazah korban Covid-19.
Kepala Bidang Pemakaman Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Siti Hasni meyakini bahwa makam-makam tersebut tidak berdampak pada kesehatan warga.
Sebab mereka memakamkan jenazah sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
"Pihak Dinas Kesehatan DKI Jakarta meyakini bahwa tidak akan ada penularan dari jenazah-jenazah tersebut," jelas Husni.
Husni mengatakan bahwa jenazah penyakit menular yang dimakamkan di TPU Tegal Alur sudah dibungkus dengan kantung plastik dan dimasukan ke dalam peti khusus. Sehingga penularannya pun akan sangat kecil. (m24)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kisah Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 di TPU Tegal Alur Jakbar,Jumlah Korban Corona Tambah Terus, https://wartakota.tribunnews.com/2020/03/25/kisah-petugas-pemakaman-jenazah-covid-19-di-tpu-tegal-alur-jakbarjumlah-korban-corona-tambah-terus?page=all.
Penulis: Desy Selviany
Editor: Suprapto