Antisipasi Virus Corona

Walikota Lubuklinggau Tunjuk Juru Bicara Seputar Covid-19 Corona, Semua Fasum Disemprot Disinfektan

Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe saat memimpin kesiapan penanganan Pandemi virus corona atau Covid-19.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Prawira Maulana
EKO HEPRONIS
Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe saat memimpin kesiapan penanganan Pandemi virus corona atau Covid-19. 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis.

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe bersama dinas kesehatan kota setempat menggelar rapat terbatas soal penanganan Pandemi virus corona atau Covid-19.

Rapat tersebut dihadiri jajaran Forkominda seperti Kapolres AKBP Mustofa, Kajari Hj Zairida, Kasdim Mayor B Hutauruk, jajaran Dinkes, DLH dan lainnya.

Usai rapat wali kota yang biasa dipanggil Nanan ini menyampaikan, rakor terbatas ini untuk kesiapan Lubuklinggau jika ada hal tidak diinginkan, karena sudah ada instruksi berjenjang dari presiden hingga kedaerah.

"Kita tidak boleh sombong soal wabah seperti ini. Daerah yang sudah ada suspek harus mengisolasi, khusus Linggau kendati baru ada kasus suspect, mudah-mudahan tidak terjadi dan negatif," kata Nanan pada wartawan, Rabu (18/3/2020).

Ia mengatakan melalui Dinkes sudah ada SOP upaya tindakan apabila terjadi, dan upaya pencegahan dengan diliburkannya anak-anak sekolah guna mengurangi hiruk-pikuk di masyarakat.

"Bahkan melalui BKPSDM ASN sudah bekerja dari rumah. Kita sudah komunikasikan terus bersama forkominda, mencari jalan terbaik mempesiapkan seluruh berkaitan penanggulangan dan sudah mengondisikan sendiri kebutuhannya," ungkapnya.

Ia menyebutkan, jika di Lubuklinggau sudah lengkap termasuk Tempat isolaisi ada RSSA, RS Sobirin, RS Siloam dan RS Ar Bunda, dan untuk rujukan sementara ke RSSA sebagai tindakan pengecekan lebih awal apakah ada indikasi atau tidak.

"Kemudian untuk juru bicara dr Jeanita Purba kita tunjuk sebagai juru bicara terkait informasi Covid 19 ini," terangnya.

Kemudian untuk untuk SOP pelayanan publik, baik di stasiun, bandara dan penanganan lainnya. Upaya pencegahan mengurangi kepadatan di masyarakat, juga ada tindakan sosialisasi oleh Sinkes, upaya kebersihan oleh DLH.

“Mudah-mudahan ini menyadarkan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Linggau masih tetap bisa ibadah berjamaah, tapi perlu pencegahan semprot disinfektan. Fasilitas bandara, stasiun, masjid-masjid, fasum dan sekolah, mumpumg diliburkan untuk melakukan pembersihan," tambahnya.

Untuk itu, ia pun mengucapkan terimakasih kepada masyarakat sudah tidak ada kepanikan dan mengikuti himbauan yang telah disampaikan oleh pemerintah Kota Lubuklinggau.

Sementara Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, dr Jeanita menambahakan jika Indonesia statusnya bukan negara terjangkit, tapi sudah kota terjangkit. Selain itu, menurutnya berkaitan hal ini, sudah disampaikan melalui siaran pers Diskominfo Lubuklinggau.

"Isi siaran pera itu, diantaranya, yakni mengisolasi diri di rumah bagi seseorang dengan gejala infeksi saluran nafas ringan terkait COVID-19. Serta secara sukarela atau rekomendasi petugas kesehatan untuk dilakukan isolasi rumah minimal 14 hari," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved