Niat Menolong, Seorang Ibu di Palembang Malah Ditipu. Beli Emas, Ternyata Palsu: Seperti Dihipnotis

Atas laporanya, kepada petugas Polrestabes Palembang, Djamilah berharap laporannya segera ditindaklanjuti petugas.

Editor: Weni Wahyuny
SRIPOKU.COM/ANDIYKA WIJAYA
Djamilah (63), korban penipuan saat mendatangi Polrestabes Palembang, guna melaporkan peristiwa penipuan yang dialaminya, sabtu (14/3). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Nys Djamilah (63) datangi Polrestabes Palembang, Sabtu (14/3/2020) pagi.

Ia mengadu bahwa dirinya menjadi korban penipuan.

Dihadapan petugas SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu), warga Jalan Lukman Idris Gang Rambutan, Sukarami, Palembang ini mengaku sudah menjadi korban penipuan saat dirinya pulang berobat dari rumah sakit Siti Khodijah.

Ia mengaku bertemu dengan pelaku saat hendak pulang.

"Pelaku itu mendekati saya. Awalnya pelaku bercerita bahwa sedang mengalami masalah (musibah-red), dimana adiknya sudah menghamili wanita dan memerlukan uang untuk mengurus masalah tersebut.

Lalu pelaku menawarkan saya emas 3 suku dengan harga Rp6 juta," ungkap kepada petugas.

Karena merasa kasihan, lanjut Djamilah, saat itu dirinya pun berniat menolongnya.

Namun uang yang dibawa hanya Rp 1 Juta.

"Saya kasihan mendengar ceritanya. Dan saya juga berpikir jika saya beli emas 3 suku itu dengan harga Rp6 juta, ketika saya jual kembali saya akan mendapatkan untung. Jadi saat itu saya menolongnya," katanya.

Karena uang Djamilah tak cukup 6 juta, sambungnya, saat itu juga dirinya kembali digiring pelaku ke ATM, di Jalan Basuki Rahmat Kecamatan IT II, Palembang, untuk mengambil uang Rp4 juta yang ada di ATMnya.

"Mereka ini orang dua pak, satu yang mengaku dengan ada masalah dan satunya pura-pura membeli emas juga dengan pelaku," katanya.

Namun, betapa terkejutnya Djamilah ketika dirinya sudah membeli emas 3 suku tersebut dengan uang Rp5 juta dan juga ditukar dengan HP samsungnya.

Ketika pergi dengan pasar 16, toko emas pun tak berani membeli emas tersebut lantaran palsu.

"Setelah membeli emas itu, saya langsung ke Pasar 16 hendak menjualnya. Namun toko emasnya tidak menerima emas itu karena palsu. Saya baru sadar bahwa saya sudah tertipu, seperti dihipnotis," ungkapnya dengan wajah sedih.

Atas laporanya, kepada petugas Polrestabes Palembang, Djamilah berharap laporannya segera ditindaklanjuti petugas.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved