Berita Selebriti
Pasca Kematian Lina eks Sule, Teddy Bawa 10 Pengacara Untuk Ketemu Rizky Febian, Muncul Polemik Baru
Pasca Kematian Lina eks Sule, Teddy Bawa 10 Pengacara Untuk Ketemu Rizky Febian, Muncul Polemik Baru
TRIBUNSUMSEL.COM - 2 bulan kepergian Lina menghadap sang khalik, Teddy tiba-tiba membawa kabar telah menggandeng 10 pengacara.
Bukan untuk membahas kematian Lina, kemunculan Teddy guna membahas permasalahan harta warisan yang ditinggalkan sang istri.
Sebab diakui Teddy, warisan masih menjadi polemik di tengah keluarganya dengan keluarga Lina, termasuk dengan anak-anak mendiang, Rizky Febian.
• Ngamuk-ngamuk di Markas Polisi Tak Terima Ditilang, Pria Ini Ditembak Mati Karena Akan Bunuh Petugas
• Lihat Pertemuan Faisal Harris dan Sarita Abdul Mukti Saat Jenguk Shafa, Begini Reaksi Jennifer Dunn
• Pakai Sabu-sabu Sebelum Perkosa Anak Kandungnya, Ayah Setiap Hari Perkosa Anaknya Selama 5 Tahun
Karenanya, guna menyelesaikan masalah tersebut, Teddy pun menggandeng 10 pengacara sekaligus.
Dilansir dari tayangan cumi cumi indigo pada Rabu (11/3/2020), Teddy menunjukkan kertas penunjukkan kuasa yang ia ajukan pada 10 pengacara.
Diberikan kuasa oleh Teddy, Mohamad Ali Nurdin pun meminta doa kepada khalayak agar persoalan warisan mendiang Lina bisa selesai.
"Bismillah kita minta doa kepada masyarakat Indonesia, kasus ini bisa diselesaikan baik, Kang Teddy bisa meneruskan hidupnya."
"Pihak keluarga sana juga bisa hidup damai," ungkap Mohamad Ali Nurdin, dilansir TribunnewsBogor.com.
Mengenai alasan menunjuk 10 pengacara sekaligus, Teddy pun memberi penjelasan.
Diakui Teddy, ia tidak mengerti persoalan hukum tentang warisan.
Teddy juga merasa tidak paham ketika diajak pengacara Rizky Febian berdiskusi beberapa waktu lalu.
"Karena saya sendiri awam tentang hukum masalah, yang perhubungan dengan beginian."
"Tadinya saya sih enggak mau ngebahas ini. Cuma kemarin dipanggil dari pihak lawyer almarhumah sama Aa Iky," ungkap Teddy.
Kepada khayalak, Teddy pun berharap agar persoalan terkait warisan Lina bisa segera selesai.
"Saya sendiri lebih baik ya udah dikuasai (memberi kuasa ke pengacara) lagi. Karena biar beliau yang ngerti hukum tahu (harus) gimana."