Obong Pencuri Motor di Palembang Tersungkur Ditembak Polisi

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Subur alias Obong (29 tahun), warga Jalan Ki Gede Ing Suro, Lorong Tangga Tanah Darat, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I Palembang, ditembak polisi.

Ia ditembak karena coba kabur saat hendak ditangkap Unit Ranmor Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Palembang, Senin (9/3/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.

Akibat terkena tembakan di kaki kanannya, Subur tersungkur dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bari Palembang.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Nuryono melalui Kanit Ranmor, Iptu Novel Siswandi Kurniawan mengatakan, pelaku diamankan karena terlibat aksi pencurian kendaraan bermotor bersama temannya Feriyadi alias Adi (34) warga Rumah Susun, Kelurahan 24 Ilir, Kecamatan IB I Palembang.

Kejadian pencurian tersebut terjadi pada 21 Januari 2020 lalu di Lorong Nurul Iman, Kelurahan 29 Ilir, Kecamatan IB I Palembang sekitar pukul 05.00 Wib.

Saat itu korban yang bernama M Yudistira tengah memarkirkan sepeda motor di depan rumahya.

Tertangkapnya pelaku yang sempat DPO ini berawal dari informasi dari pelaku Adi yang terlebih dahulu tertangkap.

"Kita mendapatkan informasi dari pelaku Adi mengenai keberadaan pelaku, sehingga anggota kita melakukan gerak cepat," ujarnya.

Namun saat akan ditangkap pelaku mencoba kabur, sehingga anggota terpaksa memberikan timah panas di kaki kanannya.

"Kemudian kita membawa pelaku ke RS Bari untuk melakukan pengangkatan timah panas, setelah itu baru kita giring ke Polrestabes Palembang," kata Iptu Novel saat ditemui diruangnya.

Iptu Novel menambahkan dari tangan pelaku anggota turut mengamankan barang bukti berupa satu unit motor yamaha Fino warna putih tahun 2018 BG 5997 AFG, satu buah STNK, dan satu helai topi.

"Dari laporan korban anggota kita melakukan penyelidikan dan penyidikan hingga berhasil mengamankan pelaku Adi, dan dari informasi dari pelaku Adi kita turut mengamankan pelaku Obong," katanya.

Sementara itu, pelaku Obong mengakui perbuatannya telah melakukan aksi curanmor bersama temannya tersebut.

"Benar saya melakukan aksi itu bersama teman saya Adi, kami nekat melakukan aksi itu lantaran gaji sebagai buruh kurang sehingga nekat melakukan aksi curanmor tersebut," tutupnya.