Berita Eksklusif

Suhu 38 Derajat Dilarang Masuk Kelas, Deteksi Dini Virus Corona Siswa Kumbang Palembang

Deteksi dini guna mencegah penularan virus Corona (COVID-19) semakin gencar dilakukan oleh berbagai pihak

Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Ebiet
ANTRE CEK SUHU - Sejumlah siswa, karyawan Sekolah Kusuma Bangsa Palembang dicek suhu tubuhnya setiap hari sebelum mereka memasuki kawasan sekolah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, Jumat (6/3/2020) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Deteksi dini guna mencegah penularan virus Corona (COVID-19) semakin gencar dilakukan oleh berbagai pihak.

Apalagi pemerintah secara resmi telah mengumumkan bertambahnya jumlah WNI positif Corona.

Dari sebelumnya dua kini bertambah menjadi 19 orang.

Bukan hanya instansi pemerintah, perkantoran atau pusat perbelanjaan saja, namun proteksi mendalam juga mulai dilakukan oleh pihak sekolah.

Seperti yang dilakukan sekolah Kusuma Bangsa (Kumbang) melakukan pengecekan suhu tubuh bagi seluruh siswa, guru, maupun karyawannya.

Total 19 Pasien, Ada 13 Pasien Baru Positif Corona, Pasien Nomor 7 dan 8 Pasangan Suami Istri

"Ketika virus Corona mulai muncul di Wuhan China, kami sudah mengantisipasi dan berusaha memproteksi seluruh pihak di sekolah Kumbang. Termasuk dengan menerapkan pengecekan suhu tubuh,” ujar Kepala SMP Kumbang, Agus Supriyanto kepada Tribun Sumsel, Jumat (6/3/2020).

“Awalnya, tindakan itu tidak dilakukan setiap hari. Tapi setelah diketahui bahwa ada WNI yang dinyatakan positif Corona, pengecekan suhu tubuh kita berlakukan setiap hari," katanya.

Pengecekan suhu tubuh dilakukan sebelum siswa, guru maupun karyawan memasuki gedung sekolah.

Barisan para siswa yang mengantre di depan pintu masuk, menanti giliran diperiksa, saat ini telah menjadi pemandangan wajar di sekolah bertaraf internasional ini.

Pihak Kumbang juga memberlakukan siapa saja yang suhu tubuhnya diatas 38 derajat, agar tidak dulu masuk sekolah hingga kondisi kesehatannya kembali normal.

"Tindakan yang kita lakukan bila didapati ada yang suhu tubuhnya diatas 38 derajat, maka pertama kita minta orang tersebut untuk menunggu di UKS. Selanjutnya kita hubungi pihak keluarganya agar dijemput. Kemudian kita sarankan untuk segera berobat guna mengembalikan kesehatannya," ujar Agus.

Pendataan khusus juga dilakukan sekolah Kumbang terhadap peserta didik atau keluarganya yang baru pulang dari luar negeri. Terutama dari negara yang sudah tertular COVID-19.

Proses awal dilakukan melalui aplikasi Sikumbang yang merupakan sistem informasi internal di sekolah ini, Aplikasi akan menghimpun informasi mengenai riwayat kesehatan dan riwayat perjalanan serta kontak langsung dengan orang-orang asing bagi seluruh siswanya.

Dikatakan Agus, memasuki bulan Maret 2020 ini, sudah ada keluarga siswa SMA Kumbang yang baru pulang umrah.

Saat ini anggota keluarga siswa tersebut juga sudah diminta Kementerian Agama untuk menjalani karantina selama 14 hari di rumah dan diimbau pula untuk meminimalkan melakukan kontak fisik dengan pihak keluarganya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved