Berita Viral
Kisah Putra Semata Wayang RA Kartini, Sempat Berpangkat Mayor Jenderal, Akhir Hayatnya Sungguh Miris
Mendengar kata emansipasi wanita, kita pasti selalu akan mengingan jasa besar Raden Ajeng Kartini atau yang sering dikenal sebagai R.A Kartini.Wanit
Dalam usianya yang masih muda, Soesalit sudah merasakan kehilangan sosok ayah dan ibu.
Beruntungnya saudara tiri tertuanya, Abdulkarnen Djojodhinigrat mau mengurus Soesalit.
Abdulkarnen bahkan mengurusi Soesalit dari urusan sekolah hingga pekerjaan.

Abdulkarnen juga ini nantinya memangku jabatan Bupati Rembang menggantikan ayah Soesalit.
Diketahui Soesalit bersekolah di sekolah yang sama dengan R.A. Kartini dulu, yaitu Europe Lager School (ELS).
Sekolah ini merupakan sekolah elit untuk anak Eropa dan pembesar Pribumi.
Setelah lulus dari ELS, Soesalit melanjutkan pendidikannya di Hogare Burger School (HBS) Semarang dan berlanjut ke Recht Hoge School (RHS) Jakarta.
Beberapa tahun kemudian Soesalit ditawari pekerjaan oleh kakak tirinya.
Namun diluar dugaan ternyata sang kakak Abdulkarnen memasukkan adik tirinya ini ke Politieke Inlichtingen Dienst (PID) yang merupakan polisi rahasia Belanda.
Rasa bimbang selalu dirasakan Soesalit saat menjadi polisi rahasia ini.
Karena ia sebagai pejuang bangsa dan harus memata-matai bangsanya sendiri.
Setelah Jepang masuk ke Indonesia, akhirnya Soesalit dapat keluar dari PID dan bergabung dengan Tentara sukarela Pemela Tanah Air (PETA).
Melansir dari kompas.com, sejarawan Hendri F. Isnaini menjelaskan, selama perang kemerdekaan putra Kartini ini menjadi panglima di Divisi III Diponegoro.
Soesalit juga pernah bergeriliya di Gunung Sumbing saat Agresi Militer belanda II.
Namun karier militer Soesalit tidak begitu baik.