Perampokan Prabumulih
Rekayasa Perampokan Toko di Prabumulih, Ety Simpan Uang Rp 11 Juta di Celana Dalam
Ety Susanti (30), yang merupakan pelaku rekayasa perampokan dan penyekapan dua perampok di toko Zahwa Tekstil
Penulis: Edison | Editor: Prawira Maulana
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Ety Susanti (30), yang merupakan pelaku rekayasa perampokan dan penyekapan dua perampok di toko Zahwa Tekstil Jalan Padat Karya Kelurahan Gunung Ibul mengaku uang pemilik toko yang dijual disimpan di dalam celana.
"Uang saya simpan di dalam celana, jadi setelah saya ambil uang langsung saya simpan di dalam celana dalam. Petugas memeriksa kemarin duit masih di dalam celana saya," ungkap Ety Susanti ketika diwawancarai dalam press realise di halaman Polres Prabumulih, Jumat (21/02/2020).
Ety mengatakan, dirinya melakukan aksi rekayasa perampokan itu karena terlilit ekonomi keluarga dan hutang kepada rentenir yang jumlahnya cukup besar.
"Saya mencuri itu karena banyak kebutuhan, anak saya sekolah kelas 1 SD, suami cuman begawe nakok karet jadi, belum lagi ado hutang kredit dan harus bayar Rp 250 ribu tiap hari selama 25 kali," katanya.
• BREAKING NEWS : Perampokan dan Penyekapan Pegawai Toko Zahwa Ternyata Rekayasa, Ety Terlilit Hutang
Disinggung dari mana ide dan apakah sudah merencanakan sejak lama, Ety mengaku dirinya tidak merencanakan namun secara mendadak terpikir dan cerita dikarang sendiri secara tiba-tiba.
"Dak direncanakan pak, cuman dadakan terpikir, aku tu sebenernyo nyesal. Kebutuhan banyak terus ado teliat duit ibu jadi langsung bae, nyesal aku pak," bebernya.
Lebih lanjut Ety menjelaskan, dirinya baru pertama melakukan aksi kejahatan seperti itu dan dirinya terpaksa mengaku karena didesak terus serta kasian dengan pemilik toko.
"Duit itu aku serahkan dewek ke polisi, aku simpan di dalam celano. Ku keluarkan terus ku kasih ke polisi," jelasnya.
Wakapolres Prabumulih, Kompol Agung Aditya didampingi Kasat Reskrim, AKP Abdul Rahman mengungkapkan pelaku mengaku jika peristiwa itu rekayasa setelah dilakukan pemeriksaan intensif.
"Pelaku kita periksa terus dan setelah terdesak mengakui hal itu adalah rekayasa, uang korban disimpan pelaku di celana dalamnya," katanya. (eds)