Dokter Menghilang
Fakta-fakta Hilangnya Dokter Muda Nurshabrina: Kesedihan Ayah Sampai Ada Orang Tega Sebar Hoax
Dokter muda berusia 27 tahun itu sampai kini tak diketahui keberadaannya. Ibunya terus pingsan sementara sang ayah juga tak kalah sedihnya.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Begitu cemanya keluarga dokter Nurshabrina.
Dokter muda berusia 27 tahun itu sampai kini tak diketahui keberadaannya. Ibunya terus pingsan sementara sang ayah juga tak kalah sedihnya.
Berikut fakta-faktanya:
Tiap Hari Ayah ke Stasiun
Pihak keluarga masih terus mencari keberadaan Dokter Nurshabrina (27) yang hilang tanpa kabar sejak pamit pergi ke Tanjung Karang Bandar Lampung, Selasa (11/2/2020) lalu.
Fahmi (65) ayah dokter Shabrina mengatakan, kepergian anaknya itu adalah untuk mengisi masa jeda setelah berhenti sebagai dokter di RS Pusri dan akan berkerja di salah satu RS di Jakarta.
"Kami tahu di berangkat ke Lampung. Bahkan saya yang membelikan dia tiket satu hari sebelum dia berangkat," ujarnya.
Tepat di hari keberangkatan Selasa (11/2/2020) lalu, Fahmi bersama istrinya juga yang mengantar Nurshabrina hingga ke stasiun Kertapati Palembang
Saat itu tidak ada gelagat mencurigakan atau hal-hal aneh yang terlihat dari anaknya itu.
Bahkan setelah sampai di Lampung, Nurshabrina sempat memberi kabar melalui pesan singkat bahwa ia telah sampai disana.
"Pak, sudah sampai di Lampung. Dia sempat kabari itu, tapi melalui SMS bukan WA. Alasannya kuota dia habis," ujarnya.
Setelah itu, pihak keluarga juga masih berkomunikasi melalui sambungan handphone dengan dokter Nurshabrina seperti biasanya.

Namun di hari Jumat, (14/2/2020) dokter Nurshabrina mengirim pesan ke Fahmi dan memberi kabar bahwa ia akan pulang keesokkan harinya yakni dihari Sabtu.
"Dan itu jadi pesan terakhir dari anak saya. Setelah itu, telepon, SMS maupun pesan WhatsApp dia sama sekali tidak bisa dihubungi lagi," ujarnya.
Di tengah suasana hati tak menentu itu, Fahmi teringat ucapan sang anak yang berujar bahwa ia akan pulang ke Palembang di hari Jumat.
Ia kemudian datang ke stasiun kereta api di kertapati untuk menunggu dan berharap bahwa anaknya itu akan pulang ke Palembang.
Terhitung sampai lima hari pria paruh baya itu terus berada di stasiun mulai dari pagi hingga malam hari.
Namun keberadaan anaknya tak kunjung nampak. Hingga akhirnya tepat dihari ke-enam atau dihari Rabu, pihak keluarga memutuskan untuk membuat laporan orang hilang di Mapolda Sumsel.
"Saya sampai ditanya sama sopir taksi disana, bapak nunggu siapa. Soalnya dari pagi buta sampai malam hari penumpang dan petugas sudah sepi, saya terus berada disana," ujar Fahmi yang tak dapat menyembunyikan kesedihannya.
Kini pihak keluarga masih terus berharap akan ada keajaiban sehingga keberadaannya dokter Nurshabrina bisa ditemukan.
"Saya berharap anak saya sehat dan cepat kembali ke rumah,"ujarnya.
Tak Datang ke Pertemuan
Nurshabrina pergi ke Lampung juga dengan tujuan menghadiri pertemuan dengan alumni Kedokteran di sana.
Pihak keluarga lantas menghubungi berbagai orang yang dikira bisa memberi informasi keberadaan Nurshabrina.
Mulai dari menghubungi teman Nurshabrina di Jakarta, hingga ke teman-teman alumninya yang akan mengadakan kegiatan di Lampung.
"Rupanya anak saya sama sekali tidak datang ke pertemuan bersama teman-temannya di Lampung. Entah dia tidur dimana," ujarnya.
Mengetahui kabar tersebut, pihak keluarga jadi begitu panik.
Ibu Pingsan
okter cantik itu dilaporkan hilang oleh pihak keluarga sejak pergi ke Tanjung Karang Bandar Lampung melalui jalur kereta api di stasiun kertapati Palembang, Selasa (11/2/2020).
Saat awak media tiba di kediamannya yang berada di Perum Bukit Sejahtera Blok S Kecamatan Ilir Barat I Palembang, ibu Dokter Nurshabrina sempat pingsan setelah menangis tersedu teringat akan anaknya itu.
Ia bahkan harus dibopong sang suami untuk beristirahat di tempat tidur karena begitu lemas menangis.
"Sudah ma, ngucap, istighfar, jangan seperti ini," ujar Fahmi (65) ayah dokter Nurshabrina berusaha menenangkan istrinya.
Terlihat kuat di hadapan sang istri, Fahmi juga nampak beberapa kali menyeka air mata yang jatuh membasahi pipinya.
Namun ia tetap berusaha tenang dan menguatkan sang istri yang terus menangis tak henti-henti.
"Istri saya sudah sangat kelelahan. Dari semalam sudah banyak yang datang dan menelpon ke kami terus. Beban pikirannya juga sudah menumpuk terus memikirkan keberadaan anak kami," ucap Fahmi saat situasi sudah memungkinkan untuk memberikan komentar ke awak media.
Dokter Baik Hati
Sebelum bertugas di RS Pusri, Dokter Nurshabrina pernah bekerja di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta pada 2017.
Ia bertugas disana sejak lulus dari salah satu universitas kedokteran di Lampung pada tahun 2016 silam.
"Selain dokter umum, anak saya juga merupakan dokter relawan. Karena pada dasarnya dia memang suka membantu orang. Kalau ada pasien yang datang ke rumah, walaupun itu malam hari tetap ditolongnya. Bahkan dia bersedia untuk mengantar ke rumah sakit apabila keadaan pasien itu memang sudah harus mendapat penanganan serius," jelasnya.
Kini Fahmi hanya bisa berdoa dan terus berupaya untuk mengetahui keberadaan anaknya itu.
"Saya berharap dia cepat pulang dalam keadaan sehat tanpa kurang satu apapun darinya. Itu harapan terbesar saya saat ini," ujarnya.
Hoax Ditemukan