Ini Dia Ojek Online yang Baru di Kabupaten PALI, Namanya OJOP dan Sudah Didownload Ribuan Orang

Aplikasi OJOP atau singkatan dari Ojek Online PALI secara resmi diperkenalkan dan dilaunching untuk dinikmati warga di Kabupaten Penukal Abab Lematan

Editor: Prawira Maulana
RAIGAN/SRIWIJAYAPOST
Bupati PALI, Heri Amalindo bersama Sekda Syahron Nazil, Kapolres PALI, AKBP Yudhi Suharyadi serta para driver saat launching OJOP. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Aplikasi OJOP atau singkatan dari Ojek Online PALI secara resmi diperkenalkan dan dilaunching untuk dinikmati warga di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

OJOP aplikasi berbasis online ini diperkenalkan pada, Senin (17/2/2020) bertempat Rumah Dinas Bupati PALI yang juga dihadiri, Bupati PALI, Heri Amalindo, Sekda Syahron Nazil, Kapolres PALI AKBP Yudhi Suharyadi serta puluhan driver OJOP.

Moda transportasi berbasis aplikasi kekinian ini hadir bagi warga Bumi Serapat Serasan sekaligus bisa menjadi solusi transportasi umum.

Kehadiran OJOP sendiri diterima antusias warga di Kabupaten PALI, pasalnya selain ada driver motor maupun mobil, yang menjadi primadona pelanggan ialah layanan pesan antar makanan selain juga bisa memesan travel antar kota.

Pengguna OJOP di aplikasi smartphone saat ini tercatat sudah sebanyak 3.700 orang sejak tercatat satu bulan lalu bisa didownload.

owner ojop pali12131
Owner OJOP PALI.

Maman Wahari selaku Owner OJOP mengaku bahwa hanya berkeinginan mengembangkan aplikasi lokal di daerah Bumi Serapat Serasan.

Pasalnya, di Kabupaten PALI merupakan aplikasi transportasi pertama, apalagi selaku pengelola warga pribumi.

Ia mengaku muncul nama OJOP berawal dari obrolan sambil ngopi bersama temannya warga Sumberejo Kecamatan Talang Ubi yang memang lulusan Unsri bidang IT.

Kemudian, satu jam bercerita bahwa niatnya hendak mengembangkan aplikasi lokal di PALI, sehingga membuat temannya tersebut langsung membuat aplikasi.

"Jadi, teman saya tanya, apa namanya?. Saya jawab spontan saja, OJOP atau singkatan ojek online PALI." kata Maman, Senin.

"Kemudian aplikasi OJOP langsung jadi dan langsung meminta persetujuan dari Google," katanya menambahkan.

Setelah ada aplikasi OJOP, lanjut Maman, ia mencoba meminta tanggapan dari masyarakat melalui aplikasi facebook.

"Respon masyarakat bagus. 2 jam setelah aplikasi ini dibuat ada sebanyak 1.600 pengguna yang mendownload. Saat ini sudah ada 3.700 pengguna OJOP dengan mitra sudah sebanyak 1.500 toko/pedagang," jelasnya.

Ide muncul mengembangkan Aplikasi lokal sendiri, lanjut dia, mendapat support dari rekannya di Banyumas Jawa Tengah, lantaran juga sukses mengembangkan aplikasi lokal.

"Pertama kali ditawari mengembangkan aplikasi orang lain yang sudah ada. Namun saya berfikir lebih baik membesarkan aplikasi lokal sendiri." katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved