Berita Muratara
Baru Saja Diberi 1,5 Pikul Pupuk, Lasno Tertunduk Lesu Lihat Sawahnya di Muratara Kebanjiran
Lasno hanya bisa tertunduk lesu saat melihat hamparan tanaman padinya terendam banjir.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA-Lasno hanya bisa tertunduk lesu saat melihat hamparan tanaman padinya terendam banjir.
Warga Desa Bukit Langkap, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) ini pasrah dengan keadaan.
Memang tidak terjadi apa-apa dengan tanaman padinya dan diharapkan bisa tumbuh normal sampai masa panen.
Akan tetapi ia tetap mengalami kerugian akibat banjir tersebut karena tanaman padinya baru saja diberikan pemupukan.
Banjir yang merendam persawahan warga di Desa Bukit Langkap ini akibat luapan Sungai Dulu dan Sungai Lake.
"Baru dipupuk, sungai meluap, kebanjiran, habis pupuk satu setengah pikul," kata Lasno kepada Tribunsumsel.com, Minggu (16/2/2020).
Ia menyebutkan, tanaman padinya yang terendam banjir tersebut baru berusia dua minggu dengan luas satu hektar lebih.
Lasno masih bersyukur karena sawahnya terendam banjir tidak berlangsung lama, hanya dua hari saja.
Sebab, jika banjir merendam lebih dari sepekan maka akan mengakibatkan kerusakan pada tanaman padi hingga gagal panen.
"Alhamdulillah tidak apa-apa, cuma pupuknya saja yang rugi, tapi kalau terendam banjirnya lama bisa mati juga padinya," ujar Lasno.
Ia mengaku tidak ada pekerjaan lain selain bertani, sehingga sawahnya menjadi satu-satunya sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Lasno mengungkapkan, sawahnya memang sering kebanjiran saat musim penghujan dan juga kekeringan saat musim kemarau.
Hal itu disebabkan oleh sistem pengairan di kawasan persawahan milik masyarakat tersebut tidak berfungsi dengan baik.
"Sebelum tanam ini sawah saya kekeringan saat musim kemarau kemarin, gagal panen, tidak dapat sama sekali, rugi, modal tidak balik," ceritanya.
Lasno mengaku, ia bersama petani padi lainnya sudah melaporkan kepada pemerintah daerah terkait kondisi persawahan mereka.