Viral dan Heboh Siswa SD YKPP Prabumulih Diculik, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya

Masyarakat Kota Prabumulih khususnya yang memiliki anak yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD), sejak Senin (10/02/2020) lalu mendadak gempar

Penulis: Edison | Editor: Prawira Maulana

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Masyarakat Kota Prabumulih khususnya yang memiliki anak yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD), sejak Senin (10/02/2020) lalu mendadak gempar sekaligus cemas.

Pasalnya, beredar postingan video di sejumlah media sosial yang menyebutkan seorang anak SD di dalam komplek Pertamina EP Asset 2 Prabumulih hampir menjadi korban penculikan.

Video yang berisi cerita seorang pelajar SD berhasil selamat dari upaya percobaan penculikan dilakukan oknum tukang ojek tersebut dengan cepat menyebar di sejumlah media dan dibagikan banyak pengguna media sosial.

"Resah samo cemas pak, bagaimana kalau anak kita kena culik. Makanya tadi saat bekerja menyempatkan diri izin untuk jemput anak pulang sekolah karena takut anak kita seperti yang terjadi pada anak dalam video hampir diculik," ungkap Diana, satu diantara warga Majasari ketika dibincangi.

Keresahan masyarakat akan video penculikan beredar diduga dari SD YKPP, ditanggapi serius oleh pihak PT Pertamina EP Asset 2.

Goverment & Public Relation Analyst PT Pertamina EP Asset 2, Arie Fahlupi membantah video penculikan itu merupakan siswa SD YKPP di komplek Pertamina Prabumulih.

"Setelah kami konfirmasi ke Kepala Sekolah SD YPS 1 dan SD YPS 2 Prabumulih menyatakan tidak ada kejadian seperti itu dan tidak ada siswa mereka kena culik," ungkapnya.

Ari menegaskan, meski tidak terjadi namun untuk langkah pencegahan pihaknya langsung memerintahkan beberapa security untuk meningkatkan pengamanan di komplek pertamina EP Prabumulih dengan patroli rutin baik di sekolah dan fasilitas lainnya di dalam komplek untuk mengantisipasi hal itu terjadi.

"Kita perintahkan security meningkatkan dan memperketat pemeriksaan di akses pintu masuk dan keluar kompleks serta di sekolah," tegasnya seraya menuturkan video beredar menyatakan siswa YKPP itu salah dan Hoax.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pemkot Prabumulih, Kusron mengaku dirinya belum menerima laporan adanya siswa sekolah dasar yang menjadi korban penculikan.

"Kami imbau seluruh orang tua waspada karena sudah ada di beberapa daerah lain yang kena, kepada seluruh kepala sekolah juga kita minta agar meningkatkan kewaspadaan dan jangan melepas anak jika yang menjemput orang asing," pintanya.

Terpisah, Kapolres Prabumulih, AKBP I Wayan Sudarmaya melalui Kasat Reskrim Polres Prabumulih, AKP Abdul Rahman menegaskan jika video yang beredar di media sosial jika ada siswa diculik bukan merupakan siswa di kota Prabumulih dan informasi itu tidak benar.

"Video itu bukan siswa Prabumulih dan kejadian bukan di Prabumulih, itu hoax tidak benar. Kita akan mencari siapa saja penyebar video hoax yang sudah meresahkan itu, akan kita lacak, itulah makanya sebelum membagikan kabar di media sosial pastikan dulu kebenarannya jangan asal posting," tegasnya.

Kasat Reskrim meminta seluruh wali murid atau orang tua siswa selalu waspada dan pihak sekolah juga diminta mengawasi serta jangan melepas anak yang pulang sebelum ada orang tua yang menjemput.

"Kami sudah koordinasikan ke dinas pendidikan dan sekolah-sekolah agar meningkatkan keamanan dan pengawasan, kenali keluarga anak yang menjemput dan jangan asal lepas anak jika si anak tidak tau siapa yang menjemput dirinya," imbau Kasat Reskrim.(eds)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved