Mayat di Sungai Temam
Identitas Mayat yang Mengapung di Sungai Temam Lubuklinggau Terungkap, Keluarga: Sudah Hilang 5 hari
Teka-teki mayat Mr X yang membuat heboh warga Kelurahan Rahma, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, Jumat (7/2/2020)
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Moch Krisna
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Teka-teki mayat Mr X yang membuat heboh warga Kelurahan Rahma, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, Jumat (7/2/2020) kemarin pukul 17.00 WIB akhirnya terungkap.
Mayat tersebut diketahui bernama Warsito alias Raden (60 tahun) warga RT 09 Kelurahan Rahma, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I.
Misri, (50 tahun) istri almarhum Warsito pun telah membenarkan. Ia menuturkan jika suaminya telah meninggalkan rumah kurang lebih sudah lima hari.
"Setelah melihat kondisi dan ciri - ciri celana pendek yang dipakai, lalu terdapat luka bekas jahitan lama yang pernah didapat korban, memang benar mayat tersebut adalah Warsito," kata Kapolsek Lubuklinggau Selatan, Iptu Amirudin, Sabtu (08/2/2019).
Amir menuturkan identitas mayat tersebut diketahui setelah pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Lubuklinggau Selatan memanggil saksi - saksi lainnya serta keluarga yang mengenali ciri ciri korban.
"Hasil keterangan saksi -saksi yang menemukan yakni Yanto (30 tahun), Bodong (47 tahun) dan Siwil (45 tahun) ternyata memang benar itu adalah Warsito," katanya.
Hasil pemeriksaan visum luar dr di Rumah Sakit Siti Aisyah Lubuklinggau menerangkan jika tidak ditemukan bekas -bekas luka - luka vital yang bisa menyebabkan kematian pada korban.
"Korban diduga meninggal karena sakit, sesuai menurut keterangan saksi - saksi dan keluarga almarhum, yaitu memiliki riwayat penyakit Stroke," ujarnya.
Untuk itu korban meninggal bukan karena menjadi korban tindak pidana pembunuhan, dan almarhum murni meninggal dikarenakan Sakit yang dideritanya.
"Diduga korban meninggal dikarenakan penyakit Stroke yang dideritanya. Dan dimungkinkan kejang terjatuh ke aliran sungai pada saat akan mandi di sungai," terangnya.
Kemudian sekira pukul 21.00 WIB setelah dilakukan koordinasi dengan pihak keluarga, mereka tidak bersedia untuk dilakukan autopsi terhadap korban dan meminta agar diserahkan kepada keluarga, untuk dilakukan pemakaman.