Sepakbola
Para Legenda Sepakbola yang Hanya Bisa Melihat Timnya Meraih Gelar Juara Impian, ada Steven Gerrard
Para Legenda Sepakbola yang Hanya Bisa Melihat Timnya Meraih Gelar Juara Impian, ada Steven Gerrard
Para Legenda Sepakbola yang Hanya Bisa Melihat Timnya Meraih Gelar Juara Impian, ada Steven Gerrard
TRIBUNSUMSEL.COM - Menjadi juara merupakan impian semua pihak.
Apalagi bagi para pecinta sepakbola, mendapatkan gelar juara diakhir musim merupakan sesuatu yang sangat diimpikan.
Namun, tak semua pemain bisa mendapatkan keberuntungan tersebut.
Bahkan, ada beberapa tim yang akhirnya mendapatkan gelar juara disaat legendanya keluar dari tim.
Keberhasilan Liverpool yang kemungkinan besar menjuarai Liga Inggris musim 2019-2020 meninggalkan banyak cerita.
Salah satunya, keinginan sebagian pendukung Liverpool untuk merekrut Steven Gerrard pada sisa musim.
Gerrard adalah legenda Liverpool yang pernah 17 tahun memperkuat tim tersebut.
Pria yang kini sudah berusia 39 tahun itu sebenarnya sudah pensiun sebagai pemain.
Namun, keinginan untuk merekrut Gerrard bukan tanpa alasan.
Selama 17 tahun membela Liverpool, Gerrard tak pernah merasakan gelar juara Liga Inggris.
Ia menjelaskan secara terang-terangan saat pensiun dari dunia sepak bola.
“Saya duduk di sini tanpa ada penyesalan. Memang saya merasa ada yang kurang karena tidak meraih (gelar juara) Liga Inggris, tetapi saya telah dapat membela salah satu klub terkuat,” kata Gerrard melalui situs resmi Liverpool.
"Dapat dikatakan bahwa saya juga merasa puas. Tentu saja, saya memiliki satu penyesalan terbesar yakni tidak memenangkan Liga Inggris, tetapi pada saat yang sama, saya puas dengan loyalitas saya," tambah pelatih klub Skotlandia, Glasgow Rangers, itu.
Gerrard bukanlah satu-satunya pemain dengan nama besar di sepak bola yang hengkang saat tim yang lama dibelanya meraih trofi yang diidamkan.
• Rekor Baru Erling Haaland Bersama Borussia Dortmund, 8 Gol Dari 4 Laga, Berikut Statistik Golnya
• Profil M Royhan Hafiludin, Kiper Lokal Terbaik Sumsel yang Siap Bersaing Menjaga Gawang Sriwijaya FC
• Liga 1 Indonesia 2021 Bakal Gunakan VAR, PSSI : Kami Mampu Beli Alat VAR Itu
Tercatat ada beberapa pemain yang pernah mengalami nasib serupa, kebanyakan di level tim nasional. Berikut daftar nama para pemain tersebut:
1. Paolo Maldini di Timnas Italia
Paolo Maldini pernah sangat lama memperkuat timnas Italia.
Karier internasional legenda AC Milan itu dimulai pada 1988. Beberapa tahun kemudian, Maldini menjabat sebagai kapten timnas.
Prestasi Maldini di timnas sangat kontras dengan yang dialami di klub.
Bersama AC Milan, Maldini pernah beberapa kali menjuarai Liga Italia dan Liga Champions.
Namun, selama memperkuat timnas Italia, Maldini tak pernah mengecap gelar juara Piala Dunia, bahkan Piala Eropa.
Prestasi terbaiknya adalah menjadi runner up Piala Dunia 1994 dan Piala Eropa 2000. Usai Piala Dunia 2002, Maldini memutuskan pensiun dari timanas.
Ironisnya, empat tahun kemudian, timnas Italia berhasil menjadi juara dunia dalam Piala Dunia yang dihelat di Jerman.
2. Raul Gonzalez di Timnas Spanyol
Raul Gonzalez memulai karier internasional bersama timnas Spanyol pada 1996.
Selama kariernya di timnas, Raul tampil sebanyak 102 kali dan menyumbangkan 44 gol.
Seperti Maldini, Raul juga mengalami prestasi yang sangat kontras antara di timnas dan di klub.
Tak satupun trofi pernah dirasakannya selama membela La Furia Roja, julukan timnas Spanyol.
Raul pensiun dari timnas usai Piala Dunia 2006.
Selepas Raul pensiun, timnas Spanyol justru mengalami masa kejayaan, dimulai dari menjadi juara Piala Eropa 2008.
Dua tahun berselang, Iker Casillas dkk mengantarkan Spanyol menjadi juara dunia untuk pertama kalinya.
Pada 2012, Spanyol berhasil mempertahankan gelar juara Piala Eropa seusai mengalahkan Italia di final.
Tiga gelar bergengsi yang didapat timnas Spanyol terjadi saat Raul sudah tidak jadi bagian tim.
3. Michael Ballack di Timnas Jerman
Selama berkarier di sepak bola, Michael Ballack kerap dijuluki Mr Runner-up, tak lepas dari nasib kurang beruntung yang sering dialaminya dalam laga final.
Kesialan Ballack bermula saat gagal mengantarkan timnya, Bayer Leverkusen, menjuarai Bundesliga musim 1999-2000.
Hanya butuh hasil imbang pada laga terakhir, Leverkusen justru kalah dan Ballack mencetak gol bunuh diri.
Kesempatan juara lepas dan berpindah ke tangan Bayern Muenchen.
Pada tahun 2002, Ballack empat kali hanya merasakan status runner up, baik di level klub maupun timnas.
Bersama Ballack, Leverkusen hanya mampu menjadi runner up Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions.
Demikian juga timnas Jerman yang harus takluk 0-2 dari Brasil dalam laga final Piala Dunia 2002.
Nasib yang dialami Ballack itu kembali terulang enam tahun kemudian.
Pada 2008, ia gagal meraih juara Liga Champions bersama Chelsea usai kalah dari Manchester United di final.
Pada tahun yang sama, timnas Jerman juga kalah dari Spanyol dalam final Piala Eropa.
Pada 2010, Ballack pensiun dari timnas.
Selama membela Der Panzer, tak satupun trofi pernah dipersembahkannya.
Saat Ballack pensiun, timnas Jerman justru mampu menjadi juara Piala Dunia tahun 2014.