Berita Palembang
Hidupkan Terminal Karya Jaya Palembang, Pemprov Integrasikan Angkutan Darat, Sungai dan Kereta
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Selatan (Sumsel) mengeluarkan gebrakan baru untuk meningkatkan pendapatan daerah
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Selatan (Sumsel) mengeluarkan gebrakan baru untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Pemprov akan memanfaatkan terminal Tipe A Karya Jaya Palembang menjadi terminal multi moda.
Terminal yang berada di Jalan Lintas Palembang-Indralaya itu rencananya akan disulap menjadi terminal yang mengintegrasikan angkutan darat, sungai maupun kereta api.
Terminal multi moda ini juga untuk menghubungkan tiga kabupaten atau di sekitarnya yaitu kota, yakni Ogan Ilir, Muara Enim dan Palembang.
Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan meski operasional terminal masih menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan, namun pemprov Sumsel berencana untuk menghidupkan kembali terminal yang saat ini kondisinya sepi.
"Justru itu (adanya rencana pembangunan terminal milti moda ini) agar (terminal) hidup. Jangan bicara ini aset dikelola pusat, provinsi, kabupaten kota atau lainnya."
"Kita tidak bicara aset, kita bicara ini untuk kepentingan masyarakat," kata Deru saat bersama OPD lain yang ada di Pemprov Sumsel melakukan pengecekan lokasi terminal multi moda di terminal Tipe A Karya Jaya Palembang, Rabu (5/2/2020).
Dia menjelaskan, dengan adanya rencana ini dipastikan pusat pun akan terbuka dan mendukung. Hal itu lantaran terminal akan bisa dimanfaatkan masyarakat sebagaimana mestinya.
Dalam rencananya, Pemprov Sumsel akan membangun akses jalan dari belakang terminal Karya Jaya menuju ke rel kereta api dan dermaga sungai Musi yang berada sekitar 300-400 meter dari lokasi tersebut.
"Mereka (pusat) senang saja daripada ini tidak dihampiri (digunakan) orang," tambah Deru.
Dia menjelaskan, pihaknya telah memerintahkan OPD terkait seperti Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang, Dinas Lingkungan Hidup dan lainnya untuk segera menyiapkan semua sarana dan prasarana yang diperlukan.
Tujuannya adalah agar terminal multi moda ini dapat dimanfaatkan baik untuk angkutan penumpang maupun barang.
"Terminal ini nantinya bisa untuk peti kemas, angkutan penumpang dari bus, kereta api ataupun sungai. Maupun angkutan barang dari kereta api ataupun sungai," terang Deru.
Nantinya untuk pengerjaaan akses dan sarana prasarana yang diperlukan, akan menggunakan APBD Sumsel.
Selain itu juga pemerintah daerah akan mengajukan kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan untuk anggaran jika APBD tidak mencukupi.
Deru melanjutkan, untuk pendanaan pun dapat pula dengan menggunakan anggaran dari sumber lain.
"Untuk penyelesaian pembangunan terminal multi moda ini juga diyakini akan lebih cepat rampung dibanding KEK TAA. Tapi bedanya, KEK TAA mengintegrasikan laut, sementara terminal multi moda ini untuk mengintegrasikan angkutan sungai."
"Lagi pula, terminal kan sudah ada tinggal aksesnya saja dari terminal ke dermaga sungai dan stasiun kereta api," ujarnya.(SP/ Jati Purwanti)