Ujian SKD CPNS
Hati-hati Penipuan, Jangan Percaya dengan Orang yang Mengaku Bisa Luluskan CPNS
Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Pemkab Musi Rawas Utara (Muratara) formasi 2019 mulai dilaksanakan Rabu (5/2/2020).
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Prawira Maulana
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Pemkab Musi Rawas Utara (Muratara) formasi 2019 mulai dilaksanakan Rabu (5/2/2020).
Pelaksanaan tes menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) ini berlangsung selama delapan hari hingga tanggal 12 Februari 2020.
Lokasi tes bertempat di SMK Negeri 02 Lubuklinggau, Jalan Garuda No 210 Kelurahan Lubuk Aman, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau.
Pemkab Muratara membutuhkan 170 formasi, terdiri dari tenaga pendidikan 75 formasi untuk umum dan 3 formasi untuk disabilitas, tenaga kesehatan 50 formasi, dan tenaga teknis 42 formasi.
Dari 3.921 pelamar CPNS di Pemkab Muratara, sebanyak 3.624 pelamar dinyatakan lulus administrasi dan akan mengikuti tahapan selanjutnya tes SKD.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Muratara, Ralin Jufri mengimbau seluruh peserta tes SKD untuk mempersiapkan diri.
"Iya, imbauan kami tentu kepada para peserta agar mempersiapkan diri, jangan anggap enteng, walaupun tahun sebelumnya sudah pernah ikut," kata Ralin Jufri, Senin (3/2/2020).
Ia juga mengimbau para peserta agar berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan rayuan calo yang mengaku bisa membantu meluluskan tes.
Menurut Ralin, yang bisa meluluskan peserta tes CPNS adalah usaha peserta itu sendiri, dengan cara belajar sehingga bisa menjawab setiap soal tes CPNS.
Ia menambahkan, sistem penerimaan CPNS secara terintegrasi ini tidak akan memberi ruang sedikit pun kepada peserta yang akan berbuat curang untuk lulus menjadi CPNS.
"Jadi ini benar-benar murni, kelulusan mereka ada di tangan para peserta itu sendiri, kalau mereka mampu maka mereka akan lulus," katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Muratara, Alwi Roham juga mengimbau para pelamar CPNS 2019 agar waspada dengan orang yang mengaku bisa membantu meluluskan.
“Kami imbau seluruh pelamar agar hati-hati, kalau ada orang yang ngaku bisa meluluskan jangan percaya, penipuan itu," imbaunya.
Sebab kata Alwi, sistem penerimaan CPNS dilakukan secara terintegrasi melalui internet bukan manual seperti beberapa tahun yang lalu.
Begitupun proses seleksinya menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) yang transparan, karena bisa langsung diketahui hasilnya pada hari tes.
Alwi berharap para pelamar mempersiapkan diri, karena yang bisa meluluskan peserta tes CPNS adalah pelamar itu sendiri.
"Bagaimana caranya supaya lulus, belajar, agar bisa menjawab soal-soal tesnya. Kalau kita sungguh-sungguh, berusaha dan berdoa, mudah-mudahan lulus," yakinya. (cr14)