Raja dan Ratu Pimpinan Keraton Agung Sejagat Ditangkap. Berikut Kronologi dan Ancaman Hukumannya

Selain itu, polisi juga melakukan penggeledahan dan menyita dokumen yang diduga formulir rekrutmen anggota.

Editor: Weni Wahyuny
IST/Facebook
Raja dan Ratu Pimpinan Keraton Agung Sejagat Ditangkap. Berikut Kronologi dan Ancaman Hukumannya 

Nama gelar dan silsilahnya adalah Rake Mataram Agung Joyo Kusumo Wangsa Sanjaya Sri Ratu Indra Tanaya Hayuningrat Wangsa Syailendra yang Menjadi Kaisar Dunia.

Cikmawan (53) atau dikenal juga dengan Adipati Djajadiningrat yang mengaku sebagai ndalem Keraton Agung Sejagat mengatakan, dirinya diperintahkan oleh Sinuhun untuk mendirikan keraton.

"Itu adalah perintah dari Sinuhun untuk mendirikan keraton," ujar Cikmawan, dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (14/1/2020).

Sinuhun juga kerap dipanggil dengan namanya sebagai His Imperial Majesty.

"Nama aslinya adalah panjang sekali untuk memanggil dia, tapi biasanya ya Sinuhun atau paduka."

"Itu belum nama lengkapnya hanya nama gelar dan nama silsilah saja," jelaasnya.

Terkait dengan polemik yang terjadi di masyarakat, Cikmawan yang juga bertindak sebagai Adipati dan ndalem keraton, merasa warga sekitar hanya belum terbiasa dengan mereka.

"Iya masyarakat belum terbiasa saja, tetapi apapun itu kita sikapi dengan baik," ungkap Cikmawan.

Pihaknya mengatakan jika dirinya menolak dianggap sebagai agama atau bentuk kepercayan.

"Sebab, kami adalah keraton, kami juga masih menghormati kepercayaan pribadi muslim, akan tetapi tetap kami menghormati pakem-pakem keraton," lanjutnya.

Aparat Kepolisian mengamankan peralatan Kerajaan Agung Sejagat yang dipimpin Totok Santosa Hadingrat dari Keraton Agung Sejagat yang berada di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (14/1/2020). Pimpinan kelompok tersebut Totok Santosa Hadingrat bersama istrinya telah diamankan aparta dari sore harinya karena dianggap meresahkan masyarakat. TRIBUN JATENG/PERMANA PUTERA SEJATI
Aparat Kepolisian mengamankan peralatan Kerajaan Agung Sejagat yang dipimpin Totok Santosa Hadingrat dari Keraton Agung Sejagat yang berada di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (14/1/2020). Pimpinan kelompok tersebut Totok Santosa Hadingrat bersama istrinya telah diamankan aparta dari sore harinya karena dianggap meresahkan masyarakat. (TRIBUN JATENG/PERMANA PUTERA SEJATI)

Permasalahan seperti asap dupa dianggap sebagai sesuatu yang biasa.

Mereka memiliki misi menciptakan perdamaian dunia dan kesejahteraan masyarakat dunia.

"Sinuhun dengan wejangannya adalah unsur welas asih dengan semua baik yang kelihatan ataupun tidak kelihatan," ungkap Cikmawan.

Ditanya terkait dengan dengan keraton lain di nusantara, menurutnya mungkin ada.

"Tetapi kasta kami lebih tinggi karena Wolrd Empire, ujar dia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved