Bocah di Palembang Korban Bullying
Derita Bully Penyiksaan Pada RRZ, 2 Menit Disiksa Para Pelaku
Video bully dengan korban RRZ berdurasi 2 menit 2 detik, tak hanya menunjukan adegan pemukulan yang diterima korban RRZ.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Video bully dengan korban RRZ berdurasi 2 menit 2 detik, tak hanya menunjukan adegan pemukulan yang diterima korban RRZ.
Di dalam video tersebut, juga terekam seorang remaja yang duduk sambil menghisap Aibon dan melihat korban dipukuli.
Video tersebut juga memperlihatkan saat korban sedang duduk, salah seorang pelaku yang mengenakan baju hitam, celana coklat dan memakai topi putih langsung menendang korban.
RRZ pergi meninggalkan pondok tempatnya, namun dikejar para pelaku.
Sampai di lapangan rumput salah seorang pelaku berambut panjang pirang memakai sweter abu abu langsung memukul korban.
Kembali berusaha kabur, tetapi korban kembali ditangkap dan langsung dibanting.
Datang lagi dua orang lainnya yang ikut menyiksa korban.
Pelaku yang mengenakan sweteer warna ungu dan jeans biru yang langsung menendang korban hingga terguling.
Kemudian salah seorang pelaku dengan ciri rambut lurus panjang, baju biru muda celana hitam ketat juga turun ikut menyiksa korban
Dan salah satunya masih sibuk merekam seraya berkata dengan temannya yang memakai topi putih, baju hitam dan celana coklat dengan kata-kata "GOCOH FER, GOCOH FER"
Lapor Polisi
Sebelumnya, orangtua RRZ (13), yang menjadi korban bullying sebanyak enam sampai tujuh orang dan disebar melalui media sosial, melapor ke Polda Sumsel.
Bully yang diterima RRZ terjadi pada Minggu 29 Desember 2019 di kebun dekat perumahan Talang Kelapa Kecamatan Alang-alang Lebar Palembang.
Video ini viral karena aksi bully terhadap korban setelah diunggah di media sosial.
Senin (13/1/2020) malam, orangtua korban memutuskan melaporkan para pelaku yang telah memukuli anaknya dan menyebarkan melalui media sosial.
Ibu dari RRZ, Reny Oktarina (33) yang langsung datang bersama anaknya untuk melaporkan tindakan kekerasan yang dilakukan para pelaku terhadap anaknya RRZ.
"Anak saya sedang duduk di pondok bersama temannya, tiba-tiba para pelaku datang. Mereka langsung menganiaya anak saya dan merekamnya juga," ujar Reny.
Tiga sampai empat pelaku terus menganiaya anaknya. Meski sudah meminta berhenti, para pelaku tetap saja terus menganiaya anaknya RRZ.
"Satu orang yang dikenal anak saya, yang lain tidak dikenalnya. Saya berharapan, para pelaku bisa ditangkap karena sudah menganiaya anak saya," katanya.
Video kekerasan ini juga, ternyata sudah diperoleh Direktorat Intelkam Polda Sumsel.
Direktorat Intelkam juga sudah berkoordinasi untuk menyelidiki kasus kekerasan yang dialami RRZ.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi membenarkan adanya laporan orangtua korban yang anaknya jadi kekerasan atau bullying.
"Laporan korban sudah diterima dengan nomor polisi: LPB / 26 / I / SPKT / 2020. Penyidik sudah meminta keterangan korban dan segera melakukan penyelidikan. Terlebih, kekerasan ini jadi viral setelah disebar melalui media sosial," katanya.