Mayat di Kemang Manis
BREAKING NEWS: Polisi Olah TKP di Rumah KAder PDI Perjuangan yang Tewas di Kemang Manis
Polisi menggelar olah TKP di kediaman Darius alias Bonar (65) tempat dimana penjaga malam di pasar 17 Ilir Palembang itu
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polisi menggelar olah TKP di kediaman Darius alias Bonar (65) tempat dimana penjaga malam di pasar 17 Ilir Palembang itu, ditemukan tak bernyawa dalam kondisi telah membusuk, Senin (13/1/2020).
Sebelumnya, warga Jalan Kemang Manis RT 07 RW 03 Kelurahan Kemang Manis Kecamatan Ilir Barat II Palembang dikagetkan dengan penemuan jenazah Bonar di rumahnya, Jumat (10/1/2020).
Dari hasil pemeriksaan tim forensik rumah sakit Bhayangkara, ditemukan tanda-tanda kekerasan akibat benda tumpul di bagian kepala korban.
"Kekerasan akibat benda tumpul ditemukan di kening jenazah," ujar Dokter forensik RS Bhayangkara, Kompol dr Mansuri Spkf, Sabtu (11/1/2020).
Diduga korban sudah meninggal lebih dari dua hari sebelum akhirnya ditemukan.
Terkait dengan adanya temuan beberapa obat-obatan di dekat jenazah, hal tersebut belum bisa dikaitkan dengan penyebab kematian Bonar.
Sebab atas permintaan keluarga, tim forensik hanya melakukan pemeriksaan luar ke jenazah korban.
"Ya, sesuai dengan permintaan pihak keluarga kita hanya melakukan pemeriksaan luar. Kalau memang ingin diketahui apakah obat-obatan itu ada hubungan dengan kematian korban, tentu harus ada pemeriksa lebih menyeluruh (outopsi)," ujarnya.
Pantauan Tribunsumsel.com, hingga berita ini diturunkan, polisi Polsek IB II masih melakukan olah TKP.
Seluruh sudut rumah tak luput dari pemeriksaan aparat.
Tindakan ini juga memancing perhatian masyarakat sekitar.
Sebelumnya diberitakan,
Ketua DPD PDIP Sumsel Giri Ramanda membenarkan, Darius alias Bonar (65 tahun), warga Jalan Kemang Manis RT 07 RW 03 Kelurahan Kemang Manis Kecamatan Ilir Barat II Palembang, ditemukan tewas dalam di kediamannya, Jumat (10/1/2020) merupakan kader partai berlambang banteng dengan moncong putih tersebut.
"Iya (kader), almarhum mantan Ketua PAC IB (Pengurus Anak Cabang Ilir Barat) II," kata Giri, saat dihubungi Tribun Sumsel, Sabtu (11/1/2020).
Giri yang mengaku sedang ada kegiatan Rakernas PDIP di Jakarta ini, tidak mengetahui secara pasti sosok dan penyebab bonar meninggal dunia, dan menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian.
• Mayat di Kemang Manis: Ada Tanda Kekerasan di Kening Bonar, Tapi Keluarga Cuma Izinkan Visum Luar
• Tanggapi Hasil visum Jenazah Bonar, Keluarga Serahkan Segala Urusan pada Polisi
"Nah, saya tidak tahu juga," capnya.
Hal senada diungkapkan Wakil Bendahara DPC PDIP Kota Palembang Darwin, jika almarhum masih tercatat sebagai kader PDIP.
"Iya, kader PDIP)," tuturnya.
Darwin sendiri tidak mengetahui penyebab Bonar meninggal, dan mengaku sudah lama tidak bertemu dengan almarhum.
"Untuk sejauh ini belum terkonfirmasi (penyebab meninggalnya), kita dapat dari berita juga," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan,
Darius alias Bonar (65 tahun), ditemukan tewas di rumahnya, Jumat (10/1/2020).
Bonar selama ini tinggal sendirian di rumahnnya di Jalan Kemang Manis RT 07 RW 03 Kelurahan Kemang Manis Kecamatan Ilir Barat II Palembang.
Dalam kesehariannya, pria yang bekerja sebagai penjaga malam di Pasar 16 Ilir Palembang itu, diketahui memang tinggal seorang diri.
Menurut warga sekitar, Bonar tadinya seorang pengurus partai politik tingkat Kecamatan.
Namun sekarang tidak lagi jadi pengurus melainkan hanya sebagai kader.
Jika ada calon DPR yang mau mencalonkan diri, Bonar selalu mendatangi rumah warga untuk memberikan kalender dan sosialisai tentang calon tersebut.
Diketahui rumah yang ditempati Bonar ialah rumah ayahnya.
Karena ayah dan ibu nya sudah meninggal dan tidak ada yang mengurusi rumah tersbut, jadilah ia yang menempati rumah itu.
Masani, warga sekitar mengatakan, Bonar ialah orang yang sangat baik dan ramah di lingkungan rumahnya.
Ia sering memberikan uang kepada anak kecil jika bertemu di jalan.
"Bonar ialah orang yang ramah dan baik terhadap anak kecil," ujarnya.
Mat Bonel, tetangga korban saat ditemui di depan Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara menuturkan, Bonar baru diketahui meningal setelah warga menerima laporan dari Putra yang merupakan anak angkat korban.
Saat itu, Putra hendak meminta pisang dari pohon yang berada di halaman rumah Bonar.
Ketika memasuki rumah, ia merasa curiga sebab pintu masuk dalam keadaan sedikit terbuka dengan keadaan ruang depan yang gelap gulita.
Padahal hari sudah menunjukkan hampir sore hari.
Kecurigaan Putra semakin bertambah ketika pintu depan dibuka lebar.
Seketika tercium bau busuk begitu menusuk hidung dari dalam rumah.
Putra yang ketakutan, langsung memanggil warga sekitar untuk memeriksa kediaman ayah angkatnya itu.
"Putra langsung memanggil warga dan ketua RT setempat. Dan setelah kami cek bersama-sama, kondisi Bonar sudah dalam keadaan terlentang dan jenazahnya sudah membusuk di dalam kamar," ujarnya.
Saat ini jenazah Bonar masih berada di instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara untuk menjalani visum.