Harimau di Ogan Ilir

Cerita Mahasiswa Unsri yang Mengaku Dengar Auman Harimau, Rizki Sedang Siram Tanaman

Beberapa hari terakhir beredar kabar seekor harimau muncul di Komplek Kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) Indralaya, Ogan Ilir (OI).

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Prawira Maulana

Terlepas dengan adanya keraguan tersebut, BKSDA Sumsel tetap akan bertindak terhadap laporan yang mereka terima.

Genman berujar saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Fakultas Pertanian (Faperta) UNSRI.

"Informasi yang kami terima terkait kemunculan diduga harimau masih kami verifikasi. Memang sudah seharusnya semua laporan perlu verifikasi, sehingga tidak salah langkah," ujarnya.

 BREAKING NEWS: Heboh Mahasiswa Mengaku Dengar Auman Harimau di Kampus Unsri, Ini Kronologinya

Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Ogan Ilir kembali digegerkan dengan sosok Harimau. Setelah terlihat di Kabupaten Muara Kuang, kali ini hewan buas tersebut terlihat di sekitar Universitas Sriwijaya Indralaya.

Sontak, jagad maya heboh lantaran informasi yang beredar tersebut. Apalagi kali ini, jejak hewan tersebut 2 kali terendus.

Awalnya informasi tersebut berasal dari Kepala Kebun Riset Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Umar Harun.

Ia mendapat laporan dari seorang mahasiswanya bernama Rizky, yang mengaku mendengar suara Harimau di sekitar Arboretum itu, Sabtu (4/1/2020) lalu.

"Memang sore itu sepi, hanya dia sendirian. Tiba-tiba dia mengaku mendengar suara auman," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (9/1/2020).

Tentu saja, mahasiswa tersebut lari tunggang langgang menghidupkan motornya untuk kabur. Rizky pun langsung melaporkan kejadian itu pada Umar.

"Waktu itu masih saya jaga, agar informasinya gak bikin resah. Tapi saya imbau kepada mahasiswa saya untuk hati-hati," terangnya.

Dan pada Senin (6/1/2020), ia memerintahkan kepada petugas kebun dan satpam untuk mengecek lokasi yang dicurigai sebagai tempat munculnya hewan tersebut. 
Saat ke sana, ia mendapat laporan jika ada tapak diduga bekas Harimau itu.

"Waktu itu saya gak ikut, jadi ga bisa memastikan. Dan kita juga bukan ahlinya, jadi gak bisa mastiin itu apakah tapaknya benar atau bukan," tegasnya.

Dan saat itu juga, ia melapor secara lisan kepada Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.

Waktu itu, mereka masih mengimbau secara tertutup karena ditakutkan informasi yang simpang siur hanya akan menimbulkan kecemasan di kalangan mahasiswa.

"Tetap kita imbau melalui mulut ke mulut waktu itu," katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved