Penculikan dan Penyekapan di Banyuasin

Pengakuan Warga Banyuasin Diculik, Disekap, dan Disiksa Enam Pria di Rumah Kosong

M Riski (22 tahun), seorang karyawan swasta disekap dan disiksa semalaman oleh enam orang di Talang Kelapa, Banyuasin, Sumsel.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Wawan Perdana
Tribunsumsel.com/Khoiril
Ilustrasi korban penganiayaan di Talang Kepala Banyuasin 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-M Riski (22 tahun), seorang karyawan swasta disekap dan disiksa semalaman oleh enam orang di Talang Kelapa, Banyuasin, Sumsel.

Warga Talang Kelapa Banyuasin berhasil menyelamatkan diri setelah kabur pada saat tidak ada penjagaan di pagi hari.

Riski menceritakan awal dia diculik dan disekap di rumah kosong di Talang Kelapa.

Riski awalnya dilempar batu oleh tiga orang yang satu diantara pelaku berbadan tinggi gempal.

Ia dan motornya terjatuh ketika terkena lemparan batu itu.

Saat itu, ia baru akan pulang kerja dan saat dijalan langsung dilempari menggunakan batu.

"Saat terjatuh, aku langsung dibawa ke sebuah rumah kosong. Disitu, aku dipukuli, ditombak pakai kayu dan digebuki pakai kayu," ujarnya kepada Kapolsek Talang Kelapa Kompol Masnoni melalui telepon.

Lanjutnya, tak lama berselang datang tiga orang lagi yang salah satunya dikenalnya.

Mereka langsung memukuli menggunakan tangan dan kayu.

Bahkan ada satu orang yang berupaya membacoknya menggunakan parang.

Akan tetapi, dilarang seorang pelaku karena takut akan membuatnya korban mati.

"Aku dipaksa mengaku, kalau aku yang melapor ke polisi. Sampai saudaranya ditangkap polisi, karena aku bukan informan polisi jadi aku tidak mengaku. Tetapi, aku malah terus dipukuli," ceritanya.

Semalaman dipukuli, membuat Riski berpikir.

Apabila semakin lama ia disiksa dan disekap, maka akan mati.

Saat para pelaku keluar dari rumah kosong tersebut, membuat Riski berpikir cara melarikan diri.

Ia berupaya membuka ikatan tangan dan kakinya.

Upayanya membuka tali yang mengikat tangannya akhirnya berhasil.

Melihat pelaku tidak ada di rumah kosong tersebut, membuatnya langsung kabur.

"Aku tidak tahu motor aku kemana, saat aku keluar sedang sepi. Makanya aku ke jalan besar dan naik ojek untuk diantarkan ke kantor polisi. Dari situ, aku langsung lapor polisi karena sudah diculik dan disiksa," pungkasnya.

Polisi Tangkap Tiga Bersaudara

Polisi menangkap tiga bersaudara warga Talang Kelapa Banyuasin yang menculik dan menyekap korban Riski.

Tiga bersaudara itu, Hermansyah (32 tahun) warga Jalan Sungai Penjemuran HKTI, Ismail (46 tahun) warga Jalan A Ghopar Perum Delima Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin dan Hendra (36 yajim) warga Jalan PU Sawmil Dusun 1 Talang Kelapa Banyuasin.

Kronologinya, korban yang saat itu melintas di Jalan Talang Kelapa Banyuasin, Sabtu (7/12/2019) pukul 22.30 lalu, langsung diculik.

Korban dibawa ke rumah kosong di kawasan Talang Keramat Banyuasin.

Semalaman, korban Riski dipukuli dan di siksa ketiga tersangka.

Dengan tangan terikat, korban dipukuli pakai balok hingga babak belur.

Hingga pagi, korban yang merasa nyawanya diujung tanduk berupaya untuk melarikan diri.

"Rencana, korban mau kami karungi. Tetapi, saat kami kembali lagi ternyata korban sudah kabur," ujar Hermansyah saat diamankan di Polsek Talang Kelapa Banyuasin, Rabu (8/1/2020).

Ketiga tersangka yang baru kembali, melihat di dalam rumah kosong tempat korban disekap telah tidak ada.

Ketiganya berupaya mencari korban, namun tidak ditemukan.

Sehingga ketiga tersangka hanya mengambil motor yang ditinggal sempat dibawa tersangka Hermansyah berkeliling.

Motor korban yang dibawa Herman akhirnya dijual. Uangnya, mereka gunakan untuk membeli sabu.

"Kami kesal, karena ada keluarga kami yang ditangkap polisi. Kami merasa dia inilah yang menginfokan ke polisi, sampai dia ditangkap. Makanya, kami culik dia dan kami siksa," ujar Herman.

Menurutnya, Ismail dan Hendra juga ikut menculik korban.

Ia bersama keduanya yang merencanakan penculikan dan menyiksa korban.

Hendra dan Ismail juga ikut memukuli korban hingga babak belur.

Kapolsek Talang Kelapa Kompol Masnoni menuturkan, korban yang berhasil kabur dari sekapan ketiga tersangka langsung melapor ke Polsek.

Dari laporan korban, dilakukan penyelidikan terhadap para pelaku.

"Motor korban belum ditemukan, karena dijual ketiganya dan uangnya untuk membeli sabu. Ketiganya saat di tes urine, semuanya positif menggunakan narkoba jenis sabu," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved