Terungkap Sopir Netralkan Transmisi Bus Sebelum Terjun ke Jurang Lematang, Sopir Tak Paham Jalur
Terungkap Sopir Netralkan Transmisi Bus Sebelum Terjun ke Jurang Lematang, Sopir Tak Paham Jalur
TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap hasil penyelidikan terkait musibah bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang Lematang Pagaralam.
Direktorat Lalulintas Polda Sumatera Selatan mendapatkan fakta baru dalam kecelakaan bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah, kota Pagaralam.
Feri Eprizal (34) sopir bus yang menewaskan 35 korban jiwa tersebut ternyata membawa bus di luar lintas trayek dan tak pernah melintas di lokasi kejadian selama membawa bus.
Hal itu disampaikan Direktur Lalu Lintas Polda Sumsel Kombes Pol Juni, Selasa (31/12/2019).
"Hasil penyelidikan kami terhadap trayek bus diketahui bahwa sopir tersebut tidak biasa melewati jalan TKP," kata Juni.
"Karena yang bersangkutan biasanya membawa bus trayek Bengkulu-Jakarta. Hanya saja pihak PO (Sriwijaya) memintanya untuk membawa trayek Bengkulu- Palembang."
Juni menjelaskan, dari hasil penyelidikan tersebut, mereka juga menemukan jika bus dalam kondisi transmisi netral.
Sehingga bus tersebut langsung meluncur tanpa terkendali hingga akhirnya masuk ke dalam jurang.
Selain itu kondisi bus yang telah berusia 20 tahun juga dinilai telah uzur.
Pihak kepolisian akan melakukan pengecekan, bagaimana mekanisme dikeluarkannya izin kir dari mobil tersebut.
"Sekarang kita sedang selidiki, penyebab kecelakaannya apa, apakah faktor manusia, kendaraan atau cuaca," kata Juni.
"Itu masih didalami Bagaimana busnya melalui uji puslabfor dan analisis traffic."
Evakuasi makan waktu 2 hari Diberitakan sebelumnya, kecelakaan bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah, kota Pagaralam, pada Senin (24/12/2019) kemarin menyebabkan 35 orang penumpang tewas.
Sementara itu, sebanyak 13 penumpang lainnya luka-luka.
Evakuasi para penumpang yang tewas itupun memakan waktu selama dua hari.