Waspada, Peneliti Sebut Teror Ular Kobra di Permukiman Penduduk Masih Terjadi Sampai Bulan Depan

Waspada, Peneliti Sebut Teror Ular Kobra di Permukiman Penduduk Masih Terjadi Sampai Bulan Depan

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
ILUSTRASI - Anak ular cobra yang di rescue anggota Komunitas Ciliwung Depok dari rumah warga di Depok, Jawa Barat, Rabu (18/12/2019). Akhir-akhir ini di beberapa rumah warga di wilayah di Jabodetabek banyak ditemui kasus penemuan ular liar. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Di sebagian daerah terutama di Depok, Bekasi teror kobra ular masih terus terjadi.

Teror ular kobra hampir terjadi di sejumlah wilayah Pulau Jawa.

Alhasil, warga yang jarang mendapat teror ular kobra panik dan khawatir.

Kebanyakan, teror tersebut terjadi saat ular berjenis kobra masuk ke pemukiman penduduk.

Dilansir dari Kompas.com, ular kobra merupakan jenis ular berbisa yang memiliki panjang 1,3-1,8 meter, yang punya kemampuan untuk menyemprotkan bisa (venom).

Gelagat Aneh Sopir Bus Sriwijaya yang Masuk Jurang, Batin Ibunda Bergetar dengan Pesan Terakhirnya

Kobra juga kerap disebut ular sendok karena ular ini dapat membuat tudungnya melengkung seperti sendok apabila merasa terancam.

Ahli herpetologi (reptil dan amfibi) dari Lembaga llmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Amir Hamidy, mengatakan bahwa terdapat dua jenis kobra di Indonesia yaitu kobra Sumatera dan kobra Jawa.

Dalam satu kali bertelur, betina kobra jawa dapat menghasilkan 10-20 butir telur yang menetas dalam rentang waktu tiga sampai empat bulan.

Cerita Yudhi Tengah Malam Tangkap Ular Piton 2,8 Meter Sering Makan Ayam di Kayuagung

Telur-telur tersebut diletakkan dalam lubang di tanah, atau di bawah serasah daun kering yang lembap.

“Awal musim penghujan adalah waktu menetasnya telur ular. Fenomena ini wajar, dan merupakan siklus alami,” tutur Amir beberapa waktu lalu.

Mengapa fenomena teror ular terjadi?

Amir mengatakan hal ini disebabkan oleh musim panas yang berlangsung lebih lama dari biasanya.

“Musim hujan datang terlambat. Udara yang panas dan lembap menjadikan telur-telur ular sangat matang, sehingga semuanya menetas sempurna,” tuturnya kepada Kompas.com, Selasa (24/12/2019).

Amir mengatakan, ular sangat suka udara yang panas dan lembap.

“Sementara sekarang sudah masuk musim hujan. Kemungkinan hal ini (teror ular) tidak akan lama. Saya perkirakan sampai awal bulan depan (Januari),” lanjutnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved